REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menilai, Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan Bali dalam menarik wisatawan ke Indonesia. Menurutnya, Bali sudah over sold dan berlebihan.
"Karena, kami ingin tingkatkan jadi 20 juta wisatawan. 3 juta menjadi 7 juta pekerja pariwisata, dan pendapatan devisa dari Rp 10 miliar menjadi Rp 20 miliar dalam 5 tahun," katanya saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (13/10).
Alasannya, sektor pariwisata merupakan investasi lapangan kerja paling murah. Ia menilai, banyak negara di dunia yang sangat bergantung pada wisata.
Oleh karena, pariwisata Indonesia harus ditingkatkan. Bicara strateginya, ia mengaku, akan meningkatkan negara yang mendapat bebas visa kunjungan.
"Beberapa waktu lalu ada 47 negara. Kecuali negara yang sumber narkotika dab negara yang ekspor ideologi garis keras. Memang dari satu segi pendapatan visa akan berkurang, tapi pendapatan nya nanti akan meningkat," katanya menambahkan.
Daripada membangun wisata yang kecil-kecil di beberapa tempat, Rizal mengatakan, lebih baik fokus pada 7 kawasan wisata dengan dampak yang besar, antara lain Danau Toba, Sumatera Utara yang diharapkan menjadi Monaco-nya Asia.
"Kita harus perbaiki bandara agar turis bisa langsung ke Toba. Kami juga akan bangun sistem internet, jalan, air bersih, dan sistem drainase," ungkapnya.