REPUBLIKA.CO.ID, Di Jepang banyak terdapat sebuah hotel tradisional yang memberikan wisatawan yang lelah selama berkeliling di Jepang berasa kembali ke abad 17.
Di Hotel tersebut, terdapat ruang yang beralas tikar tatami (kusut) di lantai, tempat tidur lipat, kamar mandi komunal (bersama), dan tempat umum lainnya yang digunakan bersama-sama. Hotel tradisional telah berhasil menarik 11 juta wisatawan pada tahun ini, termasuk yang berasal dari Amerika Serikat.
Dikutip dari Foxnews Ahad (11/10) hotel bergaya tradisional atau biasa dibilang oleh penduduk Jepang "Ryokans" ini biasanya berada di daerah pegunungan, sehingga dipastikan sangatlah sejuk dan jauh dari hirup pikuk kota besar.
Saat makan malam, para wisatawan diberikan 10 sajian makanan tradisional yang nikmat, dan harus menyantapnya sesuai tradisi tradisional Jepang. Wisatawan harus selalu berkumpul untuk makan malam dan sarapan bersama-sama, agar terasa seperti berada di rumah sendiri, dengan suasana yang santai.
Salah satu "Ryokans" di Jepang adalah Hiiragiya. Hotel tradisinonal ini dimiliki oleh keluarga Akimi Nishimura, yang sekarang ia wariskan ke putrinya. Terdapat 28 kamar, dengan tarif kamar tertinggi Rp 12.600.000 per malam. Biasanya wisatawan barat yang sering menginap di kamar ini.
"Wisatawan barat biasanya tinggal di kamar ini. Tapi, hanya satu atau dua malam. Hanya sekedar "untuk pengalaman", kata Akimi Nishimura.
Namun saat ini, untuk memenuhi banyak permintaan, dan lebih menarik pengunjung, khususnya wisatawan asing, "Ryokans" bekerja sama dengan jaringan hotel internasional untuk membuka sebuah hotel bernuansa tradisional tetapi tetap menyediakan banyak fasilitas untuk wisatawan asing. Salah satunya ialah Suiran di Kyoto.
Hotel ini memang memiliki kenyamanan dan kehangatan nuansa tradisional, tetapi dipadukan dengan hotel internasional, dengan menyediakan fasilitas yang serupa seperti hotel internasional, seperti tempat tidur nyaman dengan bantal yang lembuk, kamar mandi dengan bak khusus untuk pribadi dan masakan yang pas untuk lidah wisatawan asing atau barat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika