REPUBLIKA.CO.ID, Banyak orang tua khawatir bila berurusan dengan makan anak. Mereka takut anaknya tidak cukup makan, membuat orang tua justru suka meminta anak lebih banyak dari yang mereka butuhkan.

Padahal makan dalam jumlah banyak membawa anak berurusan dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Di Inggris, seperti dikutip dari Independent, sudah terjadi krisis kesehatan terkait obesitas. Sebanyak 22 persen anak sekolah mulai mengidap kelebihan berat badan atau obesitas.

Bukti yang berkembang menujukkan porsi makan anak memberi dampak pada makanan yang disantap anak-anak dan dewasa. Porsi yang kini disantap sudah dua kali lipat lebih banyak daripada kebiasaan makan 20 tahun lalu. Beberapa waktu lalu anak usia 3 tahun di AS diduga menjadi penderita diabetes termuda yang didiagnosa.

Apa yang anak makan kini berpengaruh seperti seberapa banyak makanan yang disantapnya. Makanan yang disukai anak-anak sejak usia dini akan memberi pengaruh pada kebiasaan makan ia di kehidupan dewasanya.

Untuk memastikan orang tua tidak memaksakan porsi makan anak, kini muncul rekomendasi porsi makan untuk anak usia 1-4 tahun. Panduan ini termasuk beragam makanan dibandingkan jumlah porsi yang spesifik. Panduan muncul untuk mengatasi persoalan makan anak-anak yang cenderung lebih banyak di satu makanan dan kurang di makanan lain.

Orang tua bisa menggunakan panduan porsi yang petunjuk seberapa banyak makanan yang perlu diberikan ke anaknya. Tapi perhatikan juga faktor rasa lapar anak serta kegemarannya. Anak yang lebih tinggi dan aktif butuh porsi yang lebih besar dibanding anak yang lebih pendek dan kurang aktif.

Anak usia 1-4 tahun yang makan berdasarkan panduan ini akan terpenuhi kebutuhan energi dan nutrisinya. Kecuali untuk vitamin D yang harus dipenuhi dengan suplemen.

Ikuti Whatsapp Channel Republika