REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Tim Gerak PKK Kota Bogor Yane Adrian mengajak orangtua mencegah dampak negatif gadget atau peralatan teknologi pada anak dengan mengatur pola penggunaan dan menggantinya dengan permainan yang lebih memacu keterampilan dan kreativitas.
"Penggunaan 'gadget' terlalu sering akan berpengaruh pada emosional anak yang cenderung kurang kreatif dan kurang peduli dengan lingkungan sekitar," katanya ketika menghadiri pembukaan acara Bricks Competition di Bogor, Ahad (27/9).
Ia mengatakan, mengatur pola penggunaan gadget dan menggantikannya dengan permainan yang lebih memacu keterampilan dan kreativitas menjadi salah satu upaya untuk menekan dampak negatif gadget pada anak.
Menurut Yane, pengaruh negatif gadget pada anak membuat anak cenderung lebih asik dengan duniannya sendiri di banding melakukan kegiatan positif yang menghasilkan sebuah produk kreatif.
"Salah satu upaya untuk membangkitkan kreativitas anak-anak adalah dengan memberikan media mainan edukatif seperti 'bricks' kompetisi ini," kata istri Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto ini.
Yane mengatakan, permainan "bricks" dapat memacu kreativitas sehingga diharapkan dengan permainan tersebut sisi emosional anak akan lebih terpacu ke arah yang lebih positif. Kompetisi "bricks" ini diikuti sekitar 200 anak dari usia empat sampai sembilan tahun.
Para peserta terbagi dalam dua kategori yakni peserta usia 4-6 tahun dan usia 7-9 tahun. Kedua kategori ini diberikan jenis tantangan yang berbeda dalam bentuk balok bersusun menjadi sebuah benda yang disyaratkan oleh panitia.
Seluruh peserta akan berlomba sesuai kategorinya untuk memperebutkan hadiah utama piala bergilir Ibu Wali Kota Bogor dan hadiah lainnya yang disiapkan oleh panitia.
General Manager The Jungle selaku penyelenggara Sugeng R Lukito mengatakan, pihaknya mendukung program edukatif untuk anak-anak di Kota Bogor seperti kompetisi "bricks" tersebut.
"Lomba 'bricks' ini memiliki manfaat yang sangat baik untuk perkembangan kreativitas anak," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
