REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Festival Pelangi Budaya Bumi Merapi yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Sleman kembali jadi ajang rekreasi gratis bagi masyarakat umum.
Ajang gratisan ini tidak mengecewakan. Sebab penampilan arak-arakan ogoh-ogoh pada hari pertama mampu menghibur masyarakat luas. Baik yang sengaja datang melihat pertunjukan, maupun yang sekedar lewat.
Buktinya saat ogoh-ogoh dari 17 kecamatan ditampilkan, ratusan masyarakat rela menonton sambil berdesak-desakkan di pinggir jalan. Kaerya seni empat dimensi itu diarak dari Lapangan Denggung hingga Lapangan Pemda Sleman. Bunyi gamelan yang mengiringi arak-arakan menambah kesan tradisional yang cantik.
Pelbagai bentuk ogoh-ogoh bermunculan satu per satu di jalan. Mulai dari raksasa hitam, sepasang ayam berukuran besar, rumah-rumahan dengan gambar Mbah Maridjan, Semar, hingga replika Gunung Merapi berhasil menyedot perhatian masyarakat. Seperti halnya Replika Gunung Merapi dari Kecamatan Ngaglik. Semakin menarik dilihat, karena mengeluarkan kepulan asap dari kubahnya.
Pengunjung asal Kota Gede, Tri Darmiyati (28) mengaku sengaja datang untuk menonton pertunjukan yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman itu. Bahkan ia rela menunggu arak-arakan dari pukul 13.30.
"Acara ini sangat menarik. Selain sebagai ajang kreativitas untuk berkesenian, tapi bisa jadi ajang rekreasi gratis juga," katanya saat ditemui di Denggung sejak, Jumat (25/9). Selama itu Tri selalu menonton ajang tahunan tersebut.
Dalam sambutan pembukaannya, Asisten Sekda (Asekda) Bidang Pembangunan, Suyamsih yang mewakili Penjabat Bupati Sleman mengatakan, Pelangi Budaya Bumi Merapi menjadi wujud ekspresi para seniman di kabupaten setempat.
Budaya sendiri merupakan hasil karya yang perlu dilestarikan. Maka itu ajang ini harus dipertahankan. "Harapannya para pelaku kesenian ini dapat berkarya secara berkesinambungan. Sehingga tidak terputus sampai generasi tertentu saja," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman, AA Ayu Laksmi Dewi, mengatakan, Pelangi Budaya Bumi Merapi 2015 akan diselenggarakan hingga Ahad (27/9).
"Berbagai penampilan seni budaya akan menjadi tontonan gratis yang dapat menghibur masyarakat," tuturnya.
Di antaranya, Sendratari Ramayana gratis, pentas aneka seni Dimas Diajeng Cilik Sleman di Panggung Utama Lapangan Tenis, pentas kethoprak PS Bayu dari Pajangan Sleman, Festival Bregada Prajurit se-Kabupaten Sleman, pentas seni angklung, dan Pentas Musik Pensil Alis oleh seniman Anang Batas.
Puncak acaranya akan berlangsung pada Ahad. "Lebih dari 50 kontingen baik dari komunitas maupun kabupaten akan menyuguhkan aksi seninya," kata Ayu. Berbagai komunitas dari daerah lain juga akan terlibat. Seperti Bali dan Banjarnegara.