Senin 21 Sep 2015 09:26 WIB

Film 'Bulan Terbelah di Langit Amerika' Disambut Antusias Mahasiswa

Hanum Rais.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Hanum Rais.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun filmnya masih dalam proses produksi, namun masyarakat sudah tidak sabar lagi untuk segera menyaksikan penayangan film 'Bulan Terbelah di Langit Amerika' di bioskop. Hal itu terlihat dalam roadshow pertama mereka yang dipadati pengunjung pelajar dan mahasiswa.

Hadir dalam roadshow film ini, penulis novel sekaligus script writer film 'Bulan Terbelah di Langit Amerika', yaitu Hanum Rais dan Rangga Almahendra serta juga pemain utama film Abimana Aryasatya.

Roadshow putaran pertama dari film 'Bulan Terbelah di Langit Amerika' berlangsung di kota Yogyakarta, tepatnya di Graha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada pekan lalu. Bersamaan dengan event US Edu Fair yang merupakan pameran beasiswa yang diikuti oleh puluhan universitas ternama dari Amerika.

Film yang diangkat dari #1st National Best Seller 2014 ini bercerita tentang terbelahnya dunia Islam dan Amerika pasca kejadian 9/11 yang memporak-porandakan segala sendi kemanusiaan. Film ini mencoba mengangkat perspektif muslim yang juga menjadi korban, dan justru paling dirugikan pasca peristiwa 9/11 tersebut. 

"Film ini dimaksudkan untuk menyatukan lagi belahan masyarakat yang terpisah dan juga mengembalikan citra Islam sebagai agama yang cintai damai," kata Hanum Rais.

Salah seorang peserta roadshow, juga menyampaikan keprihatinannya terkait insiden Ahmed, pelajar Amerika pembuat jam yang disangka teroris, juga merupakan wujud Islamofobia yang makin marak sejak tragedi 9/11. Ia berharap lebih banyak lagi film seperti film Bulan Terbelah Di Langit Amerika yg menunjukkan sisi positif Islam sebagai rahmad bagi semesta.

Film 'Bulan Terbelah di Langit Amerika' merupakan salah satu film yang paling ditunggu di Indonesia akhir tahun ini. Mengambil lokasi syuting di kota New York, Washington dan San Fransisco, film ini merupakan film internasional terbesar yang pernah diproduksi oleh Maxima Pictures.

Sama seperti prequelnya, '99 Cahaya di Langit Eropa yang syuting di atas menara Eifel, Museum Louvre, Mezquita dan Hagia Sofia, film 'Bulan Terbelah di Langit Amerika' juga menjanjikan lokasi syuting yang tidak kalah ikonik di negeri Paman Sam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement