Ahad 20 Sep 2015 07:19 WIB

ASI Eksklusif Perlu Komitmen Suami Istri

Rep: C39/ Red: Winda Destiana Putri
Dokter mengatakan, ibu menyusui harus selalu bahagia. Alasannya produksi ASI sangat dipengaruhi hormon bahagia ibu.
Foto: EPA
Dokter mengatakan, ibu menyusui harus selalu bahagia. Alasannya produksi ASI sangat dipengaruhi hormon bahagia ibu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu sedini mungkin setelah persalinan sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, baru diperkenalkan dengan makanan lain. Namun, tetap diberi ASI sampai bayi berumur dua tahun.

Banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan ASI eksklusif, termasuk dukungan dari sang ayah. Seorang dokter spesialis anak, dr Melanie Yudiana Iskandar mengatakan bahwa untuk dapat memberikan ASI eksklusif diperlukan komitmen dari seorang istri maupun suami.

Menurutnya, dengan mempelajari dan memahami bagaimana cara mengatur pemberian ASI yang disertai tips dan trik, akan membantu para orangtua untuk merasa lebih nyaman dan siap untuk menyusui bayi.

"Salah satu kunci keberhasilannya adalah untuk dapat menyusui secara nyaman dalam situasi apapun, khususnya saat berada di luar rumah," ungkap dr Melanie kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.

Dianjurkan pula, bahwa hal ini harus mendapatkan dukungan dari pasangan, terlebih suami yang selalu mendukung bila istrinya kesulitan mengeluarkan ASI yang banyak. Dengan dukungan membuat pasangan semakin percaya diri dalam mengasuh buah hati tercinta.

Ibu menyusui juga dianjurkan selalu bahagia, pasalnya produksi ASI sangat dipengaruhi oleh hormon bahagia seorang wanita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement