Guna meraih puncak, pengunjung harus menapaki 197 anak tangga yang tersusun dalam 18 lantai. Di setiap lantainya terdapat lubang berdiameter sekitar setengah meter yang berfungsi sebagai ruang sirkulasi udara.
Lalu anak-anak tangga itu disusun dan diletakkan secara melingkar ke atas layaknya tubuh ular yang sedang membelit tiang. Nah bagi orang yang tak terbiasa berolahraga secara rutin, melewati anak tangga sebanyak itu rasanya sudah cukup untuk membuat dengkul terasa gemetar.
Menara suar ini merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Muntok. Bangunan ini dibuat oleh Belanda dengan mengadopsi gaya arsitektural Inggris. Bangunan ini dibuat pada 1862. Supriono, salah satu penjaga menara suar Tanjung Kalian, mengatakan sampai kini bangunan ini masih tetap berfungsi sebagai pemandu bagi kapal yang hendak melintasi Selat Bangka.
''Setiap pukul 18.00 sampai 06.00, lampu berwarna kuning itu menyala sebagai tanda,'' jelasnya.
Di lautan, kata Supriono, menara suar ini memiliki jarak pandang hingga 31 mil atau setara 1,82 kilometer. Sejak sebulan terakhir, ia bercerita, wilayah Muntok memang telah mendapatkan kiriman asap dari Sumatera.
''Adanya kabut asap ini memang menjadi salah satu kendala yang kini dihadapi. Di sinilah peran menara suar ini menjadi sangat membantu sebagai pemandu penunjuk arah,'' jelas pria berusia 57 tahun ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
