Kamis 03 Sep 2015 18:38 WIB

Pertumbuhan Pariwisata Indonesia di atas Malaysia dan Singapura

Menteri Pariwisata Arief Yahya. (Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Pariwisata Arief Yahya. (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Juli 2015 sebanyak 814.233 wisman atau tumbuh 4,76 persen dibandingkan Juli 2014 sebanyak 777.210 wisman.

Sementara itu secara kumulatif jumlah kunjungan wisman pada Januari-Juli 2015 sebanyak 5.472.050 wisman atau tumbuh 2,69 persen dibandingkan periode yang sama (Januari- Juli) 2014 sebanyak 5.328.732 wisman.

Data BPS dan Asdep Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebutkan kunjungan wisman bulan Juli  2015 yang mengalami pertumbuhan tinggi yakni wisman berkebangsaan Arab Saudi sebesar 127,49 persen, Bahrain 66,32 persen, Uni Emirat Arab 56,96 persen, Mesir sebesar 44,68 persen, dan Cina 20,60 persen, sedangkan secara kumulatif kunjungan wisman yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni Cina sebesar 19,99 persen, India 10,35 persen, Inggris 9,99 persen, Mesir 9,66 persen dan Arab Saudi  4,14 persen.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, kunjungan wisman pada Juli sebesar 814.233 wisman sesuai target yang ditetapkan yakni sebanyak 800.000, sedangkan untuk Agustus dan September mendatang ditetapkan masing-masing sebesar 850.000 wisman.

"Pada semester pertama (Januari-Juni 2015) kunjungan wisman sebesar  4.657.817 wisman atau sebesar 47 persen dari target tahun 2015 sebesar 10 juta wisman. Kita optimis target kunjungan wisman tercapai," kata Menpar Arief Yahya. Pada semester kedua, proyeksi target kunjungan wisman pada kurun waktu Juli-September sebesar 25 persen dan Oktober-Desember sebesar 30 persen.

Menpar Arief Yahya menjelaskan lebih jauh, pertumbuhan pariwisata Indonesia pada Junuari-Juli 2015 sebesar 2,69 persen jauh lebih baik dibandingkan pariwisata Malaysia maupun Singapura.

"Dari laporan mereka, pada Januari-Mei 2015 dibandingkan periode yang sama tahun lalu pariwisata Malaysia tumbuh negatif 8,6 persen begitu pula Singapura tumbuh minus 4,1 persen, sedangkan pariwisata Indonesia tumbuh positif 3,86 persen. Pertumbuhan positif terus berlangsung pada dua bulan berikutnya Juni dan Juli 2015, yang secara kumulatif (Januari-Juli 2015) mencapai 2,69 persen," kata Arief Yahya. 

Pemberlakuan kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) bagi 30 negara serta gencarnya promosi Wonderful Indonesia di 18 negara yang menjadi fokus pasar diharapkan akan menjadi pendorong meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement