REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko (Persero) sebagai pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur menyatakan mengikuti arahan pemerintah. Hal ini terkait rencana penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level tiga di seluruh wilayah Indonesia termasuk tempat wisata saat libur Natal dan Tahun Baru.
"Kami TWC itu ikut arahan pemerintah. Saya kira pemerintah sudah dapat pertimbangan yang sangat matang dengan berbagai aspek," kata Direktur Utama PT TWC, Edy Setijono saat ditemui di Jakarta, Kamis (25/11).
Pihaknya siap mengantisipasi agar tidak terjadi lonjakan pengunjung, apalagi TMII tetap dibuka saat libur Natal dan Tahun Baru. "Kami batasi nanti akan ditentukan kuotanya supaya tidak terjadi kerumunan. Jadi fokus kami bukan komersialisasi di periode ini. Fokus kkami menyampaikan bahwa destinasi kami ini aman dikunjungi," ujar Edy.
Dia mengatakan, untuk memastikan protokol kesehatan berjalan sempurna, maka dibutuhkan kesadaran para pengunjung agar libur Natal dan Tahun Baru tidak berdampak negatif. "Kebetulan masyarakat juga mulai bagus ya. Kesadaran bersama kita taati ketentuan PPKM semoga ini yang terakhir, sehingga tahun 2022 kami sudah mulai bergerak," kata Edy.
Edy mengatakan, berdasarkan data grafik jumlah pengunjung TMII mengalami kenaikan pada Agustus, September, dan Oktober tahun ini. Hal itu menandakan roda perekonomian dapat kembali berjalan mulus setelah terdampak pandemi Covid-19. "Harapannya ini bisa mempercepat recovery. Semoga natal dandan tahun baru ini tidak menjadi nightmare lagi seperti libur lebaran kemarin," ujarnya.
Pada kesempatan berbeda, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia menggandeng pihak swasta. Dalam hal ini, kolaborasi tersebut betujuan untuk memulihkan pariwisata Indonesia dari imbas pandemi sertamendorong wisata berkualitas tinggi.
"Untuk membangkitkan sektor pariwisata, membuka kembali lapangan kerja seluas-luasnya, dan menyelamatkan usaha-usaha penginapan di destinasi wisata Indonesia, dimulai dengan Bali," ujar Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno, dalam jumpa pers "Perjanjian MoU Kemenparekraf dan Airbnb" pada Kamis (25/11).
Sandiaga mengatakan, kerja sama ini diharapkan dapat memperbaharui optimisme menuju pemulihan sektor pariwisata dan mempersiapkan berbagai destinasi untuk menyambut wisatawan internasional maupun dalam negeri. Kerja sama itu juga sejalan dengan kampanye pemerintah Indonesia yang bertajuk "Wonderful Indonesia" dan "It's Time for Bali".
Kolaborasi ini akan meningkatkan keterampilan digital para pengusaha lokal dan menyoroti berbagai destinasi prioritas pemerintah di nusantara, dimulai dari Bali. Kolaborasi Kemenparekraf meliputi beberapa hal seperti kedua belah pihak akan membagikan insight dan menyusun langkah terbaik yang akan mendukung pembuatan kebijakan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Kemenparekraf akan mendorong wisatawan yang memiliki rencana untuk menginap dalam jangka waktu yang lama, serta merekomendasikan berbagai lokasi tersembunyi. Selain itu, memberdayakan komunitas lokal melalui wisata, terutama lima destinasi prioritas di Indonesia yang telah ditentukan oleh pemerintah termasuk Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Kedua belah pihak juga akan bersama-sama memajukan promosi destinasi dalam program Desa Wisata dari Kemenparekraf/Baparekraf, melalui peningkatan keterampilan digital untuk komunitas lokal. Tak hanya itu, ada juga workshop pelatihan bagi pengusaha lokal di beberapa desa pilihan untuk dibekali dengan pengetahuan dan alat dalam memanfaatkan platform Airbnb dan lebih memperkenalkan akomodasi kepada calon wisatawan lokal dan internasional.
Kerja sama ini akan dimulai dengan menyoroti Bali sebagai destinasi utama dengan menghadirkan microsite khusus dari Airbnb melalui laman www.airbnb.com/ItsTimeForBali. Perjanjian MoU ini dicanangkan saat Airbnb memperkenalkan lebih dari 150 pembaruan di platformnya di tahun ini untuk mendukung kebutuhan wisatawan yang terus berkembang di tengah revolusi wisata.