REPUBLIKA.CO.ID, Berbagai jenis keju, kebanyakan berasal dari Eropa, bisa mudah ditemukan di Australia. Tapi menurut salah seorang pembuat keju di Melbourne, sudah saatnya Australia membuat jenis kejunya sendiri.
Salah satu keunikan kota Melbourne adalah banyaknya tempat-tempat menarik yang tersembunyi. Baik terletak di gang-gang kecil ataupun di bawah tanah. Di toko makanan Spring Street Grocer misalnya, Anda bisa menemukan penjual keju yang cukup unik.
Di toko ini terdapat tangga spiral berwarna oranye yang akan membawa Anda ke lantai bawah. Di sini ada satu ruangan bergaya Eropa yang berisi berbagai jenis keju. Ruangan ini memiliki temperatur yang sejuk untuk menjaga kualitas keju. Ruangan ini biasanya disebut sebagai 'cheese cellar'.
Victor Persinette adalah kepala penjual keju, atau istilahnya cheesemonger yang selalu siap menjawab semua pertanyaan soal keju. Ia berasal dari kota Lyon, Prancis, yang memang terkenal dengan kelezatan makanannya. Tetapi Victor tidak belajar soal keju di Lyon, melainkan di Australia.
"Saya mulai belajar soal keju di Australia... kemudian saya ke Prancis untuk berkeliling ke berbagai tempat, melihat bagaimana keju-keju dibuat di Prancis," kata Victor yang telah tinggal di Australia selama lebih dari tujuh tahun.
Apa kata yang biasanya langsung muncul di pikiran orang-orang ketika mendengar kata 'keju'? Menurut Victor biasanya adalah 'bau', tapi ia menjelaskan bahwa aroma keju tidak mencerminkan rasanya.
"Aroma tidak mewakili rasanya," ujar Victor. "Kadang kita mendapatkan keju yang aromanya sedikit bau, tapi ketika sudah dirasakan di lidah, rasanya benar-benar beda."
Penting untuk diingat juga bahwa jangan pernah memilih keju dari tampilannya. "Kita tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi kita bisa membeli keju," tambah Victor.
Keju yang enak terbuat dari susu berkualitas tinggi. Karenanya menurut Victor perlakuan dan kondisi terhadap hewan memiliki pengaruh besar terhadap kualitas keju. "Jika kita ingin benar-benar menghasilkan susu berkualitas tinggi, kita harus memiliki hewan yang bahagia, berperasaan rileks, tidak ada polusi, dan mengkonsumsi makanan yang baik," jelasnya. "Kita tidak bisa membuat keju dengan susu berkualitas buruk."
Victor juga menjelaskan pentingnya untuk mengetahui dari mana keju berasal, termasuk apakah keju dibuat dari peternakan biasa atau dari peternakan susu. Menurutnya, keju yang dihasilkan dari susu domba, atau di Australia dikenal dengan nama 'goat cheese' adalah salah satu jenis keju yang populer yang di tokonya. Jenis lainnya adalah keju asal Perancis, comté.
"Comté sangat mudah untuk dimengerti, rasanya seperti kacang, buah-buahan, dengan tekstur yang menarik, dan tidak terlalu bau, juga sangat mudah untuk disimpan beberapa saat... kita bisa memakannya kapan saja, selalu enak," jelas Victor.
Dengan banyaknya jenis keju, mungkin membuat kita binggung untuk memilih kejuhttp://cms.republika.co.id/news/create apa yang akan dimakan. Tapi Victor tentunya punya tips untuk memilih keju. "Contohnya kita ada jenis 'blue cheese'... Karena rasanya yang sedikit asin, kita membutuhkan sesuatu yang sedikit manis," ujar Victor.
"Keju dari susu domba benar-benar pas saat dimakan dengan buah tin. Buah tin yang segar atau bahkan manisan buah tin akan sangat enak."
"Setelah itu ada keju jenis camembert, yang bisa dinikmati dengan buah apel atau pir."
"Keju comté, sangat sederhana, bisa dimakan dengan segala jenis kacang-kacang, biasanya saya memakannya dengan sedikit madu dan campuran kacang-kacangan."
Keju di Australia
Keju adalah produk utama untuk industri produk susu di Australia. Berdasarkan data dari Dairy Australia, Australia menghasilkan lebih dari 311.000 ton keju di tahun 2013-2014. Kebanyakan dari produksi tersebut adalah untuk keperluan domestik, sementara volume impor keju mencapai 250.000 ton dengan nilai mencapai 1,8 miliar dolar Australia atau sekitar Rp 1,8 triliun.
Tetapi sulit untuk menemukan keju apa yang menjadi khas Australia. "Australia membuat banyak keju dari proses pasteurisasi atau pemanasan susu... Saya rasa tidak ada keju yang khas Australia," kata Victor.
"Australia harus membuat rasa sendiri. Kita memiliki lahan yang berbeda, tanah yang berbeda, juga binatang yang berbeda... Saya rasa ini dapat membuat jenis keju yang baru."