Jumat 21 Aug 2015 21:02 WIB

Tempe Ternyata Bisa Dimakan Mentah, Asal...

Rep: Desy Susilawati/ Red: Hazliansyah
 Pekerja membuat tahu dan tempe di Perumahan Industri Kecil (PIK) Primkopti Sentra Tahu dan Tempe Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (8/8). Hasil pembuatan tahu dan tempe di jual ke beberapa pasar di wilayah Jakarta dan Tangerang.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pekerja membuat tahu dan tempe di Perumahan Industri Kecil (PIK) Primkopti Sentra Tahu dan Tempe Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (8/8). Hasil pembuatan tahu dan tempe di jual ke beberapa pasar di wilayah Jakarta dan Tangerang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukti-bukti ilmiah bahwa tempe itu sehat sudah banyak sekali. Bukan hanya dari hasil penelitian didalam negeri, diluar negeri juga hasilnya sama, tempe sehat bagi tubuh. Tapi pertanyaanya, apakah tempe bisa dimakan dalam keadaan mentah atau tidak?

Menurut Ketua Forum Tempe Indonesia, Prof Dr Made Astawan, jika melihat cara produksi tempe saat ini sasaranya tidak untuk dikonsumsi mentah. Sebab, tingkat hygienis dan sanitasi tempe masih agak diragukan. Oleh karena itu pihaknya membuat Rumah Tempe Indonesia sebagai percontohan bagi para pengrajin cara untuk membuat tempe yang sehat seperti apa.

“Diharapkan mereka perlahan-lahan bisa mengikuti cara kami membuat tempe higienis,” ungkapnya kepada wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut pria yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perhimpunan Ahli Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia, kalau pembuatan tempe sudah higienis, maka bisa dikonsumsi mentah. Yaitu bisa dijus dan bisa dibuat macam-macam.

Permasalahanya saat ini adalah para pengrajin tempe membuat tempe tidak higienis. Untuk memproduksi tempe saja mereka menggunakan drum bekas, kayu bakar. Itu akan membuat banyak kontaminasi.

Selain peralatan yang digunakan, praktik produksinya juga tidak higienis. Si pembuat tempe terkadang bertelanjang dada,  menggunakan celana pendek tanpa masker dan perakatan lainnya.

“Tidak pakai apa-apa, jauh dari cara produksi yang baik,” ungkapnya.

Bukan hanya itu, lingkungan produksi juga kurang baik. Tempat produksi sama dengan rumah tinggal bahkan ada yang dekat kali. Sumber air pun diragukan.

“Itu yang kami sangat prihatin, karena itu kami sedang kenalkan cara membuat tempe higienis, bukan enak tapi higienis. Kami ajarkan cara merebus seperti apa, personal higienis seperti apa.  Misalnya, jangan lupa cuci tangan sebelum membuatnya,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement