REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Monumen Perjuangan Taruna (Plataran) di Dusun Plataran, Selomartani, Kalasan, memiliki potensi untuk dijadikan sebagai destinasi wisata baru. Namun untuk dikembangkan sebagai lokasi wisata, situs bersejarah tersebut harus diintegrasikan dengan potensi desa dan masyarakat setempat.
"Kan kalau monumen saja kurang menarik. Maka itu harus diintegrasikan dengan potensi lain di sekitarnya," tutur Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman, Ayu Laksmidewi kepada Republika, Selasa (18/8).
Ia berharap masyarakat dapat turut andil dengan memunculkan kekhasan daerahnya. Sehingga terbentuklah konsep pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat.
Ayu mengemukakan, untuk menjadi destinasi wisata, Monumen Plataran harus memenuhi keriteria tertentu. Di antaranya daya tarik, nilai sejarah, keindahan lokasi, dan nilai daerah. "Hal ini harus kita cek. Apakah Monumen Plataran sudah memenuhi ketentuan tersebut atau belum," ujar Ayu.
Penilaian tersebut, menurutnya berlaku pada semua tempat. Sebab salah satu tujuan sektor pariwisata sendiri adalah pengembangan kawasan. Oleh karena itu Disbudpar Sleman terus melakukan pemetaan potensi wisata yang ada.
Sebelumnya Camat Kalasan, Samsul Bakri menuturkan Monumen Plataran memiliki potensi yang besar untuk ditetapkan sebagai destinasi pariwisata. Sebab tempat tersebut memiliki nilai sejarah perjuangan kemerdekaan. Di mana para taruna militer gugur saat mendapatkan serangan dari Belanda. "Maka itu situs ini harus dilestarikan," ujarnya.
Ia mengemukakan pengembangan monumen menjadi lokasi wisata akan dilakukan secara bertahap. Hal tersebut akan diintegrasikan dengan pembangunan embung dari mata air di sebelah timur monumen yang saat ini sudah diajukan ke Pemkab Sleman.
Menurutnya pengembangan tempat wisata di Plataran harus melibatkan berbagai pihak. Terutama sinergisitas antara pemerintah, masyarakat, dan yayasan pemilik monumen. "Selama ini Monumen Plataran memang sering menjadi salah satu titik kumpul dari beberapa kegiatan. Misalnya sepeda sehat," kata Samsul.
Maka itu ia menilai, lokasi tersebut dapat dijadikan salah satu tempat yang dapat diintegrasikan ke dalam jalur paket wisata bersama situs lainnya. Mengingat saat ini Kecamatan Kalasan memiliki banyak destinasi pariwisata. Antara lain, Candi Sambisari, Candi Sari, Candi Kalasan, dan Candi Kedulan.
Warga setempat, Nuril Huda menyambut antusias rencana tersebut. Karena keberadaan Monumen Plataran belum dimanfaatkan secara optimal. Menurutnya jika Monumen Plataran dapat menjadi destinasi wisata, hal tersebut bisa menjadi pendorong perkembangan masyarakat. Termasuk dalam perekonomian.