REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sate biawak menjadi pilihan kuliner khas Subang yang digemari wisatawan, termasuk pemudik yang melintasi daerah kawasan pantura Jabar itu. "Penggemar sate ini kebanyakan wisatawan dari luar kota seperti Jakarta. Termasuk pula pada saat mudik saat ini kuliner ini banyak yang memburu," kata penjual sate biawak di Subang, Rabu (22/7).
Dewi, penjual sate itu, mengatakan jumlah pengunjung ke warungnya dan memesan sate biawak cukup banyak setiap harinya, yaitu mereka yang pulang kampung ke Subang atau yang akan pergi ke tempat wisata seperti pemandian air panas Ciater dan taman wisata alam Gunung Tangkuban Perahu.
"Sebenarnya banyak dari pengunjung yang membeli sate biawak selain karena sudah biasa juga karena penasaran dan memang karena khasiatnya," katanya.
Menurut dia, pengunjung meningkat saat libur lebaran dan banyak wisatawan yang memesan dalam jumlah banyak. Selain memesan yang siap saji, banyak pula wisatawan yang memesan mentahnya bahkan satu ekor biawak utuh.
"Kemarin dari Jakarta baru memesan sate biawak lewat telepon. Begitu mereka ke sini sate sudah tinggal disantap," katanya.
Dewi menyebutkan harga satu ekor biawak utuh Rp20 ribu per kilogram, yaitu seukuran 15 hingga 20 kilogram.
Biawak dipasok dari Sumedang, Cisalak, Pamanukan Dangdeur dan Pagaden. "Kita beli biawak seadanya saja dari pemasok. Ada satu ekor kami beli, dua ekor juga dibeli," katanya.
Harga satu porsi sate biawak Rp30 ribu. Banyak konsumen yang meyakini bahwa daging biawak berkhasiat, antara lain, untuk obat dalam, alergi, sesak napas dan meningkatkan vitalitas.