Rabu 15 Jul 2015 08:27 WIB

Tips Mudik Aman Bersama Anak

Rep: C33/ Red: Winda Destiana Putri
 Pemudik motor membawa anak mereka yang masih kecil saat melintas di kawasan Karawang, Jawa Barat, Selasa (14/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pemudik motor membawa anak mereka yang masih kecil saat melintas di kawasan Karawang, Jawa Barat, Selasa (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim mudik telah hadir bagi umat Muslim yang merindukan kampung halamannya. Mudik tidak hanya menyertakan orang dewasa, tapi anak pun turut diikutsertakan.

Bagaimana agar mudik Anda tetap nyaman bersama sang buah hati? Ikuti tipsnya sebagai berikut.

Dapat dipahami jika anak pastinya merasa bosan saat diajak mudik. Menurut Ratih Zulhaqqi, M.Psi, penyebab kebosanan muncul dari kemacetan dan jarak tempuh yang jauh.

"Yang pasti macetnya bikin tidak nyaman, lalu untuk sampai ke tempat tujuan cukup lama. Orang tua diharapkan mampu membuat permainan agar anak tak bosan," kata dia kepada Republika.

Membangun aura kegembiraan dan kebahagiaan di antara orang tua, dan anak di dalam kendaraan sangat penting, baik sebelum dan selama acara mudik lebaran. Pertama, orang tua harus bisa nyaman dengan dirinya yang mengalami perubahan aktifitas ketika mudik. Sebab, selama perjalanan mudik, anak-anak cenderung berperilaku tidak seperti biasanya. Mungkin anak jadi lebih rewel dan sering menentang.

Oleh karena itu, orang tua sebaiknya menyiapkan diri untuk lebih sabar menghadapi perubahan sikap dan perilaku anak seperti ini. Sehingga diharapkan sebisa mungkin jagalah keharmonisan hubungan dengan pasangan dan anak agar perjalanan mudik tidak terganggu.

Malahan, Ratih menyarankan orang tua harus menyiapkan permainan selama perjalanan guna mengusir kebosanan anak. "Kalau bisa permainan semua anggota keluarga main misalnya tebak-tebakan," ujarnya. Ia mengimbau agar permainannya tergolong edukatif jangan hanya membuat anak terpaku pada gadjet selama perjalanan.

Selain itu, sediakanlah mainan, beberapa cerita dongeng dan nyanyian yang biasa Anda nyanyikan bersama si buah hati untuk menghilangkan kejenuhan saat perjalanan berlangsung. Perlu pula untuk mengajar bicara agar anak merasa tetap diperhatikan dan merasa aman.

"Beritahu anak untuk jujur kalau ia merasa lapar, lelah atau ingin buang air," tutur Ratih. Pasalnya perjalanan mudik adalah pengalaman baru baginya dan bisa saja membuatnya cemas.

Sebagai langkah antisipasi, perlu membawa peralatan P3K bagi yang membawa kendaraan pribadi. Karena selama perjalanan dan di tempat tujuan anak akan sangat aktif bereksplorasi. Jadi kemungkinan untuk terjatuh, tergores, terluka atau alergi menjadi lebih besar. Selain itu, bekali diri juga dengan obat penurun panas dan obat anti mual dan masuk angi. Jika anak memiliki penyakit tertentu, bawalah obat-obatan atau vitamin yang harus diminumnya agar tidak merepotkan dalam perjalanan mudik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement