REPUBLIKA.CO.ID, Periwinkle adalah sejenis siput laut yang banyak ditemukan di permukaan bebatuan di kawasan Samudera Atlantik. Sebuah studi menujukkan hewan ini bisa menjadi hidangan laut populer di masa mendatang.
Di Australia, siput laut atau periwinkle banyak ditemukan di kawasan New South Wales, Victoria, Australia Selatan. Panen terbesar siput laut terjadi setiap tahunnya di Tasmania. Tetapi dari studi yang dilakukan oleh Asosiasi Nelayan Tasmania disebutkan bahwa kuota produksinya tidak mencapai maksimal dalam tujuh musim terakhir.
Salah satu penulis studi tersebut, Dr John Keane dari Institut Studi Kelautan dan Antartika, mengatakan 55 nelayan yang memiliki izin penangkapan hanya mampu mengambil kurang dari setengah dari potensi yang mereka miliki. "Siput laut ini adalah sumber daya besar yang belum dimanfaatkan, ada potensi untuk melipatgandakan jumlah panen di Tasmania," katanya. "Kuotanya saat ini adalah lebih dari 52 ton, sementara kami hanya menangkap setengahnya dari setiap tahun."
Dr Keane mengatakan penelitiannya menemukan bahwa untuk mencapai potensi perikanan ini, penyelam perlu meningkatkan pasokan dan pemasaran siput laut. "Kebanyakan warga Tasmania mungkin tidak tahu tentang periwinkle, mereka tidak menyadari bahwa kita panen banyak di Tasmania," katanya.
"Jadi pemasaran produk dan mempromosikannya bisa meningkatkan permintaan untuk periwinkle."
Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melalui acara memasak di televisi. "Setelah hidangan makanan laut tampil di acara memasak, seperti Masterchef, kita akan melihat permintaan lebih tinggi sehingga restoran akan mulai menyajikan dan konsumen akan mulai bertanya dimana mereka bisa mendapatkannya," jelas Dr Keane.
Sementara itu Dave Moyle, juru masak asal Hobart, ibu kota Tasmania, sudah lama menghidangkan periwinkle dengan teknik yang sederhana, yakni dikukus. "Beberapa konsumen agak panik, karena isinya lebih panjang dari siput atau kerang-kerangan lain," jelas Moyle. "Tapi, begitu banyak orang yang bersedia untuk mencobanya."