REPUBLIKA.CO.ID, Usai imunisasi banyak orang tua yang mengeluh anaknya demam dan rewel. Apakah hal ini wajar? Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Dokter spesialis anak sekaligus konsultan jantung anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, dr Piprim Basarah Yanuarso SpA (K) menjelaskan anak yang melakukan imunisasi tidak selalu mengalami demam. Namun, memang ada potensi untuk demam. Ada yang sering, adapula yang jarang. Salah satu imunisasi yang bisa membuat demam adalah imunisasi Difetri, Pertusis, dan Tetanus (DPT).
“Tidak ada 100 persen imunisasi bebas demam. Demam terjadi karena ada reaksi antibodi,” ujarnya.Jika anak demam, Sekjen PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini mengingatkan orang tua untuk tidak khawatir. Lakukan saja observasi pada anak dan tangani. Jika demam, anak boleh dimandikan air hangat tapi jangan dikeramaskan.
Selain itu, air hangat ini juga bisa dikompres kepada anak. Caranya bukan ditempelkan di dahi anak. Tapi tempelkan air hangat ini ke pembuluh besar misalnya di leher, ketiak atau lipatan paha. “Yang bagus semua badan,” ujarnya.
Suhu air hangat yang bisa digunakan sekitar 32 atau 33 derajat celcius. Apabila anak panas tinggi sampai 40 derajat, jika di kompres dengan suhu 32 atau 33 derajat, maka suhu tubuh anak akan turun menjadi 36 derajat celcius dan kembali pada suhu normal. Atau jika perlu bisa diberikan obat penurun panas.
Panas atau demam yang harus diwaspadai pasca imunisasi adalah deman yang benar-benar tinggi hingga anak mengalami kejang. Anak dengan kondisi seperti ini harus segera dibawa ke dokter.