Kamis 18 Jun 2015 08:40 WIB

11 Rahasia Sukses Novel “Ayat-Ayat Cinta”, Konflik Yang Kuat (bag 3-habis)

Habiburrahman El-Shirazy, penulis novel
Foto: Dokumentasi pribadi
Habiburrahman El-Shirazy, penulis novel "Ayat-Ayat Cinta" (AACI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah lebih 10 tahun, novel “Ayat-Ayat Cinta” (AAC) yang ditulis oleh Habiburrahman El-Shirazy dan diterbitkan oleh Republika  Penerbit bertengger sebagai salah satu novel Indonesia terlaris. Apa sebetulnya rahasia sukses novel AAC? Setidaknya ada 11 rahasia yang membuat novel AAC  sukses dan menjadikan penulisnya sebagai miliarder.

Pertama, orisinalitas. Novel yan ditulis oleh alumnus Al-Azhar University Kairo, Mesir  ini menampilkan sesuatu yang baru dan asli, baik dari segi latar belakang cerita maupun latar belakang tempatnya. Kedua, detilnya yang menggoda.

Kunci sukses ketiga novel AAC  adalah konflik yang kuat.   Misal, Nurul menyatakan cinta kepada Fahri saat Fahri sudah terikat dan akan menikah dengan Aisha. ’Orang yang dicintai Nurul, yang namanya selalu dia sebut dalam doa-doanya, yang membuat dirinya satu minggu ini tidak bisa tidur entah kenapa, adalah FAHRI BIN ADULLAH SHIDDIQ.’’ (hlm 230)

Bahkan, walaupun Fahri dan Aisha sudah menikah, Nurul tetap ingin menjadi istri Fahri. Ia siap dipoligami. Seperti dinyatakan dalam suratnya yang dikirim kepada Fahri: ‘’Kalian berdua adalah orang saleh dan paham agama tentu memahami masalah poligami. Apakah keadaan yang menimpaku tidak bisa dimasukkan dalam keadaan darurat yang membolehkan poligami?’’ (hlm 288)

Maria ternyata mencintai Fahri. Hal itu terungkap dalam buku hariannya. Salah satunya berbunyi, ‘’Fahri, aku benar-benar tertawan olehmu.’’ (hlm  372)

Orangtua Maria meminta Fahri menikahi Maria. Hanya itu  obat  satu-satunya untuk kesembuhan Maria. Padahal Fahri sudah menikah dengan Aisha.. ‘’Kalau begitu nikahilah Maria. Dia tidak akan bisa hidup tanpa dirimu. Sebagaimana aku tidak bisa hidup tanpa Boutros.’’ (hlm 376)

Noura pun ternyata mencintai Fahri. Itu bisa dibaca dari suratnya yang dikirimkannya kepada Fahri. Ia bahkan mengaku siap menjadi hamba lelaki yang telah menolongnya itu.

Fahri ditangkap oleh pihak keamanan Mesir dengan tuduhan memperkosa gadis Mesir bernama Noura. Kalau tidak berhasil dibebaskan, maka Fahri akan dihukum mati. Padahal ketika itu Fahri dan Aisha baru saja selesai berbulan madu, dan Aisha dinyatakan positif hamil.

‘’Kami mendapatkan perintah untuk menangkapmu dan menyeretmu ke penjara, ya Mugrim (penjahat)!’’ bentak polisi berkumis tebal.’’ (hlm 303)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement