Rabu 17 Jun 2015 11:14 WIB

Pariwisata Nepal Mulai 'Moveon' Usai Gempa

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Wisata di Nepal
Foto: Dailymail
Wisata di Nepal

REPUBLIKA.CO.ID, BHAKTAPUR -- Pemerintah Nepal mulai bebenah setelah peristiwa gempa bumi pada 25 April dan 12 Mei menghancurkan industri pariwisata negara ini.

Kemeriahan pengunjung seketika menghilang ketika situs-situs bersejarah di Nepal terpaksa tutup setelah gempa yang menewaskan 87 ribu orang tersebut. Semenjak kejadian itu pemerintah Nepal kekurangan dana untuk mengembalikan kestabilan negaranya.

Sebagai upaya mengembalikan kestabilan negara, pemerintah mengadakan sebuah upacara pembukaan kembali Bhaktapur, kota abad ke-12 yang berjarak 12 mil ke arah timur dari ibu kota Kathmandu. Sebelum gempa, lebih dari 1.000 wisatawan membayar 15 dolar AS (Rp 200 ribu) untuk mengunjungi monumen di Bhaktapur.

"Ini merupakan kesempatan yang baik," ujar Prasad Tulsi Gautam, kepala departemen pariwisata yang dilansir dari Dailymail, Rabu (17/6).

Gempa bumi menghancurkan setidaknya 743 monumen, termasuk kuil yang berumur berabad-abad, biara, istana yang sudah menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO. Memang sulit mengembalikan kuil-kuil bersejarah setelah kejadian gempa tempo lalu, tapi pejabat Nepal mulai membuka kembali pada hari Senin (15/6), enam dari tujuh situs warisan dunia UNESCO yang sempat ditutup.

"Kami mendesak orang-orang datang untuk berlibur dan membantu membangun kembali wisata Nepal," ujar Menteri Pariwisata, Kripasur Sherpa.

Pekan lalu, pemerintah Nepal mengatakan akan mengirim ahli internasional untuk mempelajari geologi Gunung Everest sebagai satu upaya memastikan keamanan membuka kembali jalur pendakian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement