REPUBLIKA.CO.ID, Seorang seniman ukir buah-buahan dan sayuran asal Thailand mengatakan membiarkan anak-anak bermain dengan buah-buahan dan sayuran bisa membantu mendorong mereka untuk mengkonsumsi makanan sehat.
Tong, seniman asal Thailand memamerkan kemahirannya memahat sayur-sayuran dan buah-buahan di Festival Labu, yang digelar di Queensland. Ia mengaku kalau ukiran sayur-sayuran dan buah-buahan biasanya hanya dipajang di hotel-hotel berbintang, tapi di Australia, keahlian ini justru dianggap sebagai sebuah karya seni.
"Saya senang melakukannya sejak pertama kali pindah ke Australia. Saya merasa yakin kalau ini bisa membantu saya mencari kerja," ujar Tong. "Tapi tidak ada yang merekrut saya, karena kemahalan," tambah Tong, yang kini memulai bisnisnya sendiri.
Tong mengaku belajar ke sekolah khusus untuk mendapatkan kemampuannya ini, sebelum akhirnya mampu mengukir bentuk-bentuk yang rumit. "Saat pertama kali saya melakukannya, saya mencoba mengukir labu karena teksturnya yang tidak terlalu lembut, tapi juga tidak terlalu keras," kata Tong.
Tapi baru di Festival Labu tahun ini ia membuat ukiran labu dalam jumlah yang banyak. Hampir 90 persen karya yang ditampilkannya dibuat dari labu. "Saya belum pernah melakukannya, dan merasa senang," katanya.
Tong yang juga memiliki kualifikasi di bidang juru masak mengaku kalau teknik pahatan yang lebih kompleks memang lebih rumit. Tapi ia mengajak para orang tua untuk mempelajari teknik mengukir pada sayuran dan buah-buahan, dimulai dengan bentuk pahatan yang mudah.
"Saya membuat buah-buahan dan sayuran dalam bentuk hewan, kemudian boneka, dan ini sangat edukatif untuk anak-anak. Menurut Tong biarkan anak-anak bermain dengan makanannya, karena kemudian mereka akan tertarik dan kemudian memakannya.
"Anak-anak juga bisa melakukannya dengan pemotong kue yang tidak tajam, saat mereka memainkannya, mereka akan memakannya," katanya.