Sabtu 30 May 2015 16:48 WIB

Sebelum ke Jepang Perhatikan Dulu Rekomendasi Ini

Turis berfoto bersama dengan latar bunga sakura yang sedang mengembang di Tokyo, Jepang.
Foto: AP
Turis berfoto bersama dengan latar bunga sakura yang sedang mengembang di Tokyo, Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, Meski sama-sama masyarakat Asia, budaya orang Jepang sangat berbeda dengan Indonesia. Gegar budaya pun mungkin dialami ketika berlibur ke Negara Sakura.

Karena itu konsultan perjalanan dari Trip Jepang, Ricky Andrey, kerap merekomendasikan untuk memajukan waktu di jam tangan atau telepon genggam saat berada di Jepang. "Di Jepang kalau kereta ditulis tiba 10.01, ya berarti akan datang jam segitu. Tidak kurang, tidak lebih. Kalau tidak disiplin, kemungkinan ketinggalan kereta bisa besar," ujarnya.

Selain memastikan tepat waktu, Ricky juga menganjurkan membawa uang tunai yang cukup. Alasannya, orang Jepang menyukai transaksi secara tunai. Boleh dibilang penggunaan kartu kredit cenderung jarang di sana. Penggunaan kartu debit sebagai metode pembayaran bahkan tidak ada.

Jangan khawatir bepergian ke Jepang membawa uang banyak. Ricky memastikan Jepang sangat minim angka kriminalitasnya. Tidak seperti di Eropa yang turisnya kerap kecopetan, di Jepang hal serupa tidak akan ditemui. "Kalau membaca atau menonton berita, sering ada penemuan uang banyak di tas di taman atau tempat publik yang ketinggalan. Dan, uangnya akan kembali ke pemiliknya," katanya memaparkan.

Mengenai kendala bahasa, Ricky mengatakan tidak perlu takut. Orang Jepang merupakan kelompok masyarakat yang sangat penolong. Meski tidak bicara dalam bahasa yang sama mereka umumnya akan membantu sepenuh hati, sebisa mungkin.

Visa ke Jepang yang semakin mudah juga membuat pengurusannya jadi lebih mudah. Bahkan menurut Ricky akan lebih gampang mengurus sendiri visanya ketimbang menggunakan jasa agen.

"Siapkan juga bukti tabungan yang cukup sebagai pertimbangan saat mengajukan visa," katanya. Sebagai saran, satu orang sebaiknya memiliki minimal tabungan Rp 2 juta untuk setiap hari dia berada di Jepang. Artinya, jika berlibur selama sepekan satu orang disarankan menunjukkan bukti tabungan sebesar Rp 14 juta. Nominal Rp 2 juta dijadikan rujukan pemerintah Jepang sebagai biaya hidup sehari-sehari selama di sana.

Pastikan pula tidak menunjukkan gelagat akan tinggal di Jepang dalam waktu lama, seperti seolah-olah mau bekerja di sana. Misalnya dengan menunjukkan hanya membeli tiket satu arah dan tidak memiliki bukti gaji masuk yang rutin di rekening. Sebab Anda bisa dikira pengangguran yang ingin mencari peruntungan di Jepang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement