Jumat 22 May 2015 09:25 WIB

Begini Cara Anda Meminimalisasi Pertikaian dengan Ibu

Rep: MGROL38/ Red: Winda Destiana Putri
Anak dan Ibu (Ilustrasi)
Foto: Womanitely
Anak dan Ibu (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah bisa datang kapan saja dan menimpa siapa saja, tak terkecuali menimpa Ibu dan anak. Namun, masalah antara Ibu dan anak yang dibiarkan berlarut-larut bisa menyebabkan hubungan dalam keluarga menjadi tak sehat.

Masalah yang terjadi antara Ibu dan anak mungkin saja karena bedanya pemahaman di antara keduanya. Seorang psikolog pun mengatakan, kesenjangan generasi antara anak dan orang tua yang jauh sering menjadi penyebab buruknya komunikasi di antara keduanya.

Namun, semua setuju jika kesuksesan seorang anak bergantung dari cara ia berkomunikasi dengan orang tuanya, terutama Ibu. Dilansir dari Womanitely Jumat 22/5), begini cara Anda meminimalisasi pertikaian dengan Ibu.

Jangan mendiamkan Ibu

Jika Anda berpikir bahwa dengan diam bisa menghilangkan masalah, Anda keliru. Apalagi jika Ibu Anda memilih untuk tidak memulai obrolan terlebih dahulu dengan Anda, bisa dipastikan konflik semakin runyam. Daripada mendiamkan, lebih baik jika Anda mengatasi konflik dengan memulai percakapan yang penuh ketulusan sebagai wujud menghargai Ibumu.

Jangan histeris

Ingatlah bahwa Anda bukan anak kecil lagi. Dengan berteriak atau menangis histeris ketika bertikai dengan Ibu, lebih baik tenangkan diri dan bersabar. Justru dengan mengurangi frekuensi histeri bisa meredam konflik dengan Ibu Anda.

Hindari kata-kata yang menyinggung

Hidup di dunia demokratis memang mengizinkan kita untuk mengekspresikan pendapat dan memungkinkan kita untuk mengatakan kata-kata apapun yang kita inginkan. Namun hati-hati, pasalnya kata-kata bisa berpengaruh besar pada pikiran manusia. Dikhawatirkan, kata-kata Anda yang pedas bisa menumbuhkan kebencian seumur hidup di hati Ibu Anda.

Jangan melibatkan anggota keluarga lain

Jangan biasakan untuk melibatkan anggota keluarga lain ke dalam konflik antara Anda dan Ibu Anda. Sebab, pertikaian yang semula sepele bisa menjadi besar jika Anda terlalu banyak melibatkan orang-orang dalam masalah Anda. Dan tentunya, itu akan membuat keluarga Anda menderita.

Tingkatkan komunikasi Anda

Para psikolog mengatakan, komunikasi rutin dengan orang tua secara tidak langsung meningkatkan kebahagiaan mereka. Kurangnya komunikasi antara Ibu dan Anak justru dapat menciptakan hambatan komunikasi dan dapat memicu seringnya pertengkaran. Satu hal yang perlu Anda tanamkan ialah, kesenjangan generasi antara Anda dan Ibu bukan menjadi penghalang terciptanya komunikasi yang efektif dan sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement