Ahad 17 May 2015 11:18 WIB

Menpar: Kawasan Wisata Mandeh Sangat Layak Dijadikan KEK

Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Foto: Republika/Wihdan H
Menteri Pariwisata Arief Yahya.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Menteri Pariwisata meninjau kawasan wisata Mandeh di Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Ia melihat langsung kawasan wisata bahari yang keindahanya tak kalah dari Raja Ampat ini.

Menurut Menpar, kawasan ini memiliki potensi wisata bahari yang sangat tinggi, sehingga layak untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hal tersebut berdasarkan pada tiga hal.

Pertama dilihat dari attractiveness (destinasi wisata). Kawasan Mandeh berupa teluk yang ditutupi jajaran pulau-pulau kecil dan berposisi melingkar, seolah-olah seperti danau laut. Hal itu membuat perairan lautnya relatif tenang dan kaya akan terumbu karang serta hutan bakau yang masih lestari. Tak ayal kawasan ini disebut sebagai "The Paradise of the South".

Kawasan ini memiliki potensi terumbu karang seluas 70,32 hektare (ha), mangrove seluas 313,32 ha, padang lamun seluas 21,23 ha dan keragaman hayati seluas 404,55 ha. Belum lagi daya tarik wisata lainnya seperti Sungai Pisang, Sungai Sikuai, Sungai Pinang, Sungai Pagang, Sungai Nyalo, Mandeh, Bubadak, Pulau Marak, Carocok dan Batu Kalang.

Kawasan ini juga punya potensi budaya dalam tiga nagari (kampung) yang ada di kawasan itu serta wisata kuliner yang beragam.

"Jadi nilainya A, sangat istimewa," ujar Arief Yahya, Sabtu (16/5).

Kedua adalah aksesibilitas. Ia mengatakan, menuju kawasan Mandeh relatif mudah. Dari bandar udara Minangkabau International Airport ke kawasan wisata Mandeh ditempuh dengan jarak 56 kilometer.

"Tiket pesawat juga relatif murah. Dibanding ke Raja Ampat, ke Mandeh di low season bisa dengan harga antara Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu," kata dia.

Yang terakhir adalah Amenities, potensi untuk dikembangkanya penginapan dan sejumlah fasilitas pendukung lainnya sangat besar. Karena itulah ia sangat mendukung untuk dijadikannya kawasan wisata Mandeh sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Kalau Mandeh jadi KEK, akan lebih bagus. Kalau gubernur Sumatera Barat mau, bisa mengusulkan Mandeh untuk ditetapkan sebagai KEK," ungkapnya.

Dengan penetapan KEK di kawasan wisata Mandeh, maka akan banyak kemudahan yang didapat. Pengembangan wilayah Mandeh akan semakin cepat. Sebab pengembangan dan pembangunan Mandeh akan diprioritaskan dan banyak fasilitas bagi investor.

"Misalnya pembebasan pajak selama lima tahun, sehingga investor akan tertarik masuk," kata dia.

Selain itu bantuan infrastruktur juga akan diutamakan. Sehingga pembangunan jalan sepanjang 33 kilometer yang akan menghubungkan kota Padang menuju Mandeh akan semakin dekat.

"Anggaran Kementerian PU (Pekerjaan Umum untuk Sumatera Barat relatif besar, semoga bisa diarahkan ke Mandeh," kata mantan Dirut Telkom ini.

Ia optimistis nantinya Mandeh akan menjadi salah satu destinasi dan juga kawasan besar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement