Jumat 15 May 2015 20:21 WIB

Benarkah Remaja Lebih Bahagia Dibanding Orang Tua?

Rep: Desy susilawati/ Red: Agung Sasongko
Meski sibuk, psikolog menyarankan orang tua selalu menyempatkan waktu untuk bersama anaknya minimal 15 menit tiap hari.
Foto: pixabay
Meski sibuk, psikolog menyarankan orang tua selalu menyempatkan waktu untuk bersama anaknya minimal 15 menit tiap hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Coba gambarkan tipikal anak remaja? Apakah mereka suka mengeluh, mendengus atau benar-benar kesal pada Anda sebagai orang tua?

Pada umumnya, orang tua akan menggambarkan anak remaja seperti itu. Tapi hasil studi terbaru yang dilakukan Coca-cola dalam rangka kampanye Choose Happiness di Inggris menunjukkan bahwa pernyataan tersebut salah.

 

Studi dilakukan terhadap 3000 remaja Inggris. Mereka diuji mengenai kebahagiaan. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat kebahagiaan remaja di Inggris rata-rata 6,2 dari angka 10. Dibandingkan dengan orang tua mereka, remaja ini memiliki nilai kebahagiannya 0,3 lebih tinggi, dimana kebahagian orang tua mereka rata-rata hanya sebesar 5,9.

Direktur Action for Hapiness, Dr Mark Williamson mengatakan, remaja lebih baik dalam hidup pada saat ini. Mereka menghargai hal-hal kecil sehari-hari. Kebahagiaan mereka bukan karena dari apa yang mereka miliki, namun dari hubungan mereka.

“Sekitar 72 persen remaja mengaku bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang turun kepada mereka. Mereka menemukan kebahagiaan itu dan itulah pilihan mereka,” ujarnya.

Menurutnya, para remaja ini lebih bahagia karena beberapa faktor yang memengaruhi mereka, diantaranya teman, keluarga dan kehidupan sosial mereka. “Alasan populer mengapa para remaja dapat merasa lebih bahagia karena remaja menghargai momen kecil. Juga karena mereka memiliki teman-teman di sekitarnya,” ujarnya seperti dilansir dari laman huffingtonpost, Jumat (15/5).

Sementara orang tua di Inggris menempatkan keluarga sebagai kunci kebahagiaan mereka. Hampir setengah dari para orang tua ini mengatakan, mereka berharap bisa kembali ke masa remaja. Semua orang tua mengatakan mereka lebih stress saat ini dibanding saat mereka masih remaja.

Jadi jika orang tua itu lebih bahagia sebagai remaja, apakah ini berarti anak remaja membuat mereka menjadi lebih pemarah? Dan apakah kebahagiaan mereka akan bertambah jika para remaja meninggalkan rumah?

Bagi para orang tua, ada beberapa hal yang bisa Anda pelajari dari para remaja. Remaja memilih tidak mengejar kebahagiaan. Mereka juga merasa bahagia saat ini, bukan nanti. Kebahagiaan akan membantu mereka hidup lebih baik dan kebahagiaan datang dari kerjasama bukan persaingan. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda lebih bahagia dibandingkan anak remaja? Atau sebaliknya?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement