REPUBLIKA.CO.ID, NOIRAIGUE -- Terletak di perbatasan kanton Swiss Neuchâtel dan Vaud "Creux du Van", sebuah pemandangan yang berbentuk tapal kuda terbuat dari tebing kapur yang sangat besar.
Permukaan batu berbentuk vertikal dengan ketinggian 160 meter dan mengelilingi lembah yang panjangnya 4 km dan memiliki lebar 1,4 km. Dari puncak dataran tertinggi dari tebing ini, sekitar 1.126 meter di atas permukaan laut, seseorang dapat melihat pemandangan sekitarnya. Di sebelah timur ada Gunung Alpen di Swiss dan menuju barat menembus Perancis. Tempat ini merupakan tujuan paling dicari oleh pecinta hiking dan panjat tebing di Swiss Barat.
Dilansir dari Amusingplanet, Kamis (14/5), tebing raksasa ini mendapatkan namanya "Creux" dari daerah Celtic yang berarti lembah yang dalam atau depresi berongga. Kata "Van" juga berasal dari Celtic, dan mengacu pada lembah berbatu. Dulu tempat ini sempat disebut "Le Cul du Van" (bagian bawah tepi batu) tetapi kemudian diubah menjadi nama yang dikenal saat ini.
Asal mula tempat ini dimulai dari zaman es, ketika gletser kecil terkikis ke lembah yang dalam di tempat ini, sebelum menyatu dengan Rhone gletser yang lebih besar di dataran.
Erosi oleh gletser dengan kombinasi siklus beku-mencair berulang, membuat lemah bebatuan sehingga menyebabkan bagian gunung jatuh ke lembah sungai Areuse meninggalkan bebatuan.
Di bagian bawah tebing, lapisan tanah terbawah puing-puing biasanya tetap beku sepanjang tahun. Selama ini tumbuh hutan flora Arktik-alpine. Chamois, Ibex, lynx dan banyak hewan liar lainnya menghuni pemandangan alam yang masih asli dan indah, dengan dilindungi oleh lahan seluas 25 kilometer persegi.