REPUBLIKA.CO.ID, LYON -- Perusahaan Prancis mengklaim telah berhasil menciptakan sperma pertama dari laboratorium. Temuan ini diyakini bisa membantu pria-pria agar subur. Perusahaan yang berbasis di Lyon ini mengatakan telah menciptakan sperma in vitro.
CEO laboratorium Kallistem, Isabelle Cuoc mengatakan laboratoriumnya telah menghasilkan temuan yang bisa menangani masalah besar para pria dalam hal kesuburan. "Tim kami adalah yang pertama di dunia mengembangkan teknologi yang dibutuhkan untuk membuat spermatozoa in vitro," ujar dia seperti dikutip The Independent.
Kallistem mengubah jaringan kesuburan pria atau yang dikenal dengan spermatogonium dan mengubahnya menjadi sperma matang melalui tabung reaksi. Proses pembentukan sperma ini memerlukan waktu 72 hari.
Hingga saat ini temuan belum dipatenkan. Penerbitan paten dijadwalkan pada 23 Juni. Namun, para ahli menyebut landasan ilmiah untuk temuan ini masih kurang sehingga masih perlu riset lanjutan.
Seorang ahli kesuburan pria dari Universitas Sheffield, Allan Pacey mengaku skeptis terhadap hasil temuan ini. Dia khawatir temuan ini hanyalah sekedar penghibur atau memberi harapan yang belum tentu bisa terealisasi.
Namun, cukup banyak pihak juga yang optimistis terhadap temuan ini. Direktur pusat reproduksi di University Hospital of Rouen mengatakan jika berhasil, temuan ini akan membuka prospek besar pada hal-hal baru.
Perusahaan swasta infertilitas berharap temuan ini mulai dilakukan uji klinis terhadap manusia dalam kurun waktu dua tahun.