Kamis 07 May 2015 17:13 WIB

Mengajarkan Anak Berempati dengan Cara Ini

Anak bermain (ilustrasi)
Anak bermain (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Melihat Anda berinteraksi dengan orang lain merupakan cara yang baik untuk membangun empati anak usia 1 atau 2 tahun, kata Deborah Best, PhD, seorang psikolog di Wake Forest University, di Winston-Salem, North Carolina.

Gunakan kejadian-kejadian dalam kehidupan sehari-hari sebagai kesempatan memerlihatkan sensitivitas diri Anda: Tanyakan kepada pasangan Anda bagaimana keadaannya hari ini, berikan ucapan selamat kepada teman, atau buru-buru membantu seorang anak yang terjatuh di arena bermain. “Ketika Anda memperagakan bagaimana berperilaku, berarti Anda juga menunjukkan kepada si kecil bagaimana cara melakukannya,” kata Dr. Best. “Anak-anak pada usia ini suka meniru.”

Kemungkinannya adalah, anak Anda sudah siap mengikuti contoh yang Anda berikan. Apakah Anda sudah memerhatikan nada dan irama suara si kecil–yang oleh pakar disebut “motherese”–ketika mencoba menenangkan anak lain? “Ketika anak Anda melihat ibunya menghibur seseorang, dia menangkap nada suara dan bahasa tubuh Anda,” kata Dr. Wien. “Lain waktu bila hal itu terjadi, dia akan mencoba membantu dengan cara yang sama.”

Sediakan waktu untuk mempraktikkannya

Dikutip dari www.parentsindonesia.com, masa kanak-kanak  mungkin merupakan waktu yang pertama dalam kehidupan anak Anda dimana keinginannya dan keinginan Anda tidak selalu sesuai.  Ketika dia masih bayi, jika ia ingin makan, Anda pun ingin menyuapinya. Sekarang, jika dia ingin makan–tetapi hanya semangkok besar es krim–Anda mungkin tidak mau memberikannya.

“Si anak berpikir ‘Saya tidak mengerti. Ada apa ini?” kata Alison Gopnik, PhD, penulis buku The Philosophical Baby: What Children’s Minds Tell Us About Truth, Love, and the Meaning of Life. Perluas kesadarannya bahwa perasaan orang lain mungkin berbeda dengan yang dirasakannya dengan cara mendorongnya berinteraksi dengan banyak orang.  

“Ini secara alami dapat mengajarkan bahwa orang-orang berpikir dan merasakan sesuatu  secara berbeda–mulai dari hal mendasar, seperti ‘Ibu ku suka brokoli, tetapi babysitter-ku tidak’,” Dr. Gopnik menjelaskan.

Dengan bertambahnya usia si kecil, Anda bisa mulai mengenalkannya lebih banyak cara untuk mengetahui dan memenuhi keinginan orang lain. Sebagai contoh, libatkan dia dalam merawat hewan perilharaan keluarga–dengan memasukan makanan hewan ke dalam mangkok atau  menyikat bulunya–ini memberi anak kesempatan setiap hari untuk memikirkan hal lain di luar dirinya.

Dan bilamana Anda bisa, bantu anak Anda untuk menolong orang lain.  Jika Anda melihat seorang anak menangis di arena bermain, sebagai contoh,  tunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah dan katakan, “Ayo kita beri dia mainan,” Mungkin tindakan itu bisa menenangkan anak lain, mungkin juga tidak. Yang jelas, anak Anda akan mendapatkan latihan yang sangat bernilai ketika merespons perasaan orang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement