Rabu 06 May 2015 15:42 WIB

Ibu, Faktor Spiritual tak Kalah Penting Bagi Anak

Rep: C27/ Red: Indira Rezkisari
Ibu dan anaknya.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Ibu dan anaknya.

REPUBLIKA.CO.ID, Orang tua masa kini mencoba memberikan kegiatan yang cukup padat untuk anaknya. Mereka khawatir anaknya tidak mampu mengembangkan aspek kognitif dengan baik bila tidak dijejali beragam kegiatan. Padahal selain aspek kognitif, ada satu aspek yang justru sering dilupakan oleh orang tua, yaitu sisi spiritual.

Berbicara tentang spiritual, bukan hanya sekadar masalah religi, tata cara ibadah, atau masalah agama. Spiritual lebih menekankan kepada cara pandang seseorang terhadap kehidupan. Dan hal itu yang perlu dipelajari dan dibiasakan pada anak semenjak kecil.

“Itu yang sekarang kering pada remaja dan generasi kita,” ujar Efnie Indrianie, MPsi, psikolog keluarga, yang ditemui beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan bahwa akhir-akhir ini anak justru jauh dari konsep spiritual. Seperti bagaimana Tuhan memberikan rahmat kepada hidup manusia. Anak perlu diajarkan memaknai setiap kenikmatan yang ia dapatkan, seperti tubuh yang lengkap, makanan yang bisa ada setiap hari, hingga konsep memberi kepada orang lain.

Orang tua harus mulai memberikan pelajaran tentang memaknai setiap apa yang dimiliki oleh anak. Bila sejak kecil sudah diajarkan tentang makna hidup, maka saat anak dewasa akan menemukan kematangan dan rasa peduli terhadap hal di luar dirinya.

“Hal itu memang harus dibiasakan sejak kecil, “ ujar Efnie.

Spiritual menjadi kunci mempersiapkan mental dan karakter anak ke depannya, tidak hanya seputar kecerdasan dalam berpikir saja.  Karena karakter terbentuk tidak hanya dengan kepintaran, namun juga sikap dan pembawaan diri di lingkungan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement