REPUBLIKA.CO.ID, SANDFORD -- Pasangan suami istri dilarang terbang lantaran telah membawa tabung oksigen dari bandara Internasional Orlando Sandford.
Keduanya mengklaim telah menyewa tabung tersebut dari petugas bandara sebelumnya untuk mencegah kondisi jantung sang istri yang tiba-tiba melemah.
Mary Walker dan suaminya, James, baru saja pulang setelah menghadiri pemakaman putrinya di Florida dan berencana terbang ke Ohio dengan maskapai penerbangan Allegiant Air. Namun petugas pesawat terpaksa mengeluarkan keduanya dari pesawat karena telah membawa tabung oksigen dari bandara tanpa catatan dokter.
Keduanya diminta untuk meninggalkan pesawat sebelum mendapat catatan dokter untuk peralatan tabung oksigen yang dibawanya.
"Awalnya, wanita itu telah diberitahu untuk tidak menggunakan tabung oksigen selama penerbangan. Namun setelah naik, suaminya menyarankannya untuk menggunakan tabung, sehingga keduanya dikonfirmasi," papar juru bicara Allegiant Air, dikutip Dailymail Senin (4/5).
Kepada media setempat, Mrs. Walker berujar, "Ini seperti Anda seorang kriminal atau semacam itu," katanya. Keduanya pun kecewa lantaran telah mengeluarkan banyak biaya untuk menyewa tabung sekaligus mendapat ketidaknyamanan dalam penerbangan.
Sementara itu, pihak maskapai menyatakan bahwa untuk peralatan semacam tabung oksigen atau peralatan kesehatan lainnya memerlukan pernyataan dari dokter untuk memverifikasi bahwa alat tersebut telah teruji keamanannya untuk digunakan.
Berdasarkan kebijakan Allegiant Air, penumpang yang ingin menggunakan konsentrator oksigen portabel sementara dalam penerbangan harus memberikan formulir persetujuan dokter yang telah ditandatangani.
"Selain itu, konsentrator oksigen mudah terbakar. Kebijakan inipun dirancang untuk memastikan keselamatan bagi semua orang. Tabung oksigen diperiksa terlebih dahulu dan dipastikan aman bagi penumpang selama penerbangan," tambah juru bicara itu.