Sabtu 02 May 2015 07:50 WIB

Jurus Negosiasi Ortu-Anak

Ibu dan anak/ilustrasi
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Ibu dan anak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Anak perempuan Anda, 5 tahun, terus merengek meminta izin telinganya ditindik. Ia terinspirasi dari teman sebayanya. Sementara Anda beranggapan dia terlalu muda dan menginginkan ia menindik telinganya beberapa tahun lagi. “Tapi itu tidak adil!” dia berteriak bergegas keluar kamar, berhenti sejenak membalikkan badan dan melontarkan tembakan terakhir: “Kamu ibu paling buruk yang pernah ada!”

Ternyata, kemarahan si kecil ini ada hikmahnya. Para pakar mengatakan bahwa dari sisi perkembangan, anak Anda berada dalam jalur yang sesuai dengan usianya. “Anak-anak usia ini sadar bahwa beberapa hal tidak selalu harus sama, dan ini membangkitkan pertanyaan bagi mereka tentang bagaimana dunia ini bekerja,” jelas Rebecca Dingfelder, PhD, seorang psikolog anak di Durham, North Carolina, dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Dengan pemikiran itu, bagaimana Anda menjelaskan kepada anak mengapa dia tidak mendapatkan jumlah yang persis sama dengan yang didapatkan temannya, atau bahwa dia memiliki kepandaian, rupa, dan aturan yang berbeda dari orang lain?

Berikut ini cara bernegosiasi dengan anak yang telah disetujui pakar disertai dengan empat bantahan yang umum dilontarkan anak.

“Mengapa saya dapat potongan apel untuk makan siang, sedangkan semua anak lain punya kue?”

Apakah itu camilan, sebuah iPad, atau pesta ulang tahun besar, yang membuat anak Anda marah, jangan malu menjelaskan kepadanya bahwa setiap keluarga memiliki nilai dan aturan yang berbeda. Renee Ennis dari Preque Isle, Maine, mengatakan kepada anaknya Cade, 6 tahun, bahwa “keluarga kita mengutamakan kesehatan”, dan bahwa dia tidak akan menjadi seorang pelari atau pesepeda gunung yang baik jika kita banyak makan junk food.

Jika anak Anda masih ngambek karena tidak memiliki apa yang diinginkannya, itu tidak apa-apa. “Akui bahwa memang sulit menghadapi kenyataan bahwa temanmu memiliki sesuatu yang tidak kamu miliki, dan tanyakan bagaimana perasaannya terhadap hal itu. Kemudian bicarakan tentang barang-barang yang dimilikinya sekarang, itu patut disyukuri, “ kata Dr. Dingfelder.

“Mengapa saudara sepupu saya mendapat uang banyak untuk giginya, sedangkan semua yang saya dapatkan hanya recehan?”

Ini pertanyaan rumit, bahkan bagi seorang pakar sekalipun. “Katakan kepada anak Anda bahwa Anda tidak tahu mengapa demikian, tetapi yakinkan dia kembali bahwa Peri Gigi menyukainya sama seperti menyukai sepupunya,” kata Dr. Hilliker.

Kemudian tanyakan, kamu ingin terus-terusan kesal karena masalah ini? Mungkin lebih menyenangkan memikirkan sesuatu yang istimewa yang bisa kamu beli dengan menabung uang itu. Atau kita masukkan uangmu ke dalam celengan babi dan setelah itu membaca buku cerita lucu bersama-sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement