REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insomnia sering dianggap sebagai kesulitan tidur. Sebagian orang menilai, insomnia merupakan faktor utama lahirnya aktivitas begadang yang berlangsung nyaris setiap malam. Alhasil, waktu dan kualitas tidur pun kerap kali terganggu.
Baru-baru ini, Universitas Harvard dalam jurnalnya menyebutkan, insomnia sebenarnya sangat mudah ditangani. Melalui metoda sleep-maintenance insomnia, pengidap sulit tidur dapat mengontrol diri agar tidak harus selalu terjaga setiap malam.
Satu dari sekian cara yang terbukti efektif ialah memperhatikan asupan cairan dalam tubuh, sebelum masuk waktu tengah malam. Ingatlah, untuk selalu memperhatikan apa yang kita minum.
Hindari minuman berkafein, seperti kopi, sebelum pukul 12 malam. Kopi dikenal sebagai penjaga mata agar tidak kelelahan. Tentu rasa kantuk tidak akan pernah datang bila tubuh terus menerima kopi.
Selanjutnya, batasilah konsusmi alkohol agar tubuh menemukan instingnya sendiri untuk beristirahat. Anggapan alkohol dapat mempercepat mata terlelap adalah salah.
Alkohol, tidak akan membuat mata terkantuk meski kepala terasa pusing. Alkohol malah membuat otak sibuk membersihkan diri dari pengaruh deraan mabuk. Tak hanya itu, meski dikonsusmi dalam kadar yang sedikit, alkohol dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Tepatnya, paru-paru akan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan otak yang memerintahkan tubuh untuk terlelap.
Cara terbaik ketika tubuh sudah penuh oleh kafein atau alkhohol, segerakan untuk meminum banyak air putih. Air putih merupakan cairan paling positif untuk membantu tubuh mendapatkan tidur yang berkualitas. Meski demikian, jurnal dari Harvard ini tidak menganjurkan air putih diminum dua jam sebelum tidur.