Rabu 22 Apr 2015 07:46 WIB

Wisatawan Dihimbau untuk tidak Pelesiran ke Maldives

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Resort di Maldives
Foto: Telegraph
Resort di Maldives

REPUBLIKA.CO.ID, MALADEWA -- Wisatawan diperingatkan untuk menghindari resort Maladewa tertentu atas pelanggaran hak asasi manusia.

Sebuah kelompok kampanye yang bersangkutan dengan hak asasi manusia di Maladewa telah menghasilkan sebuah website untuk mendorong wisatawan menghindari hotel yang terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia.

Aliansi The Ethical Maladewa meminta wisatawan secara khusus untuk tidak melakukan perjalanan kesana. Aliansi itupun telah menyusun daftar resort yang secara langsung ataupun tidak telah melanggar hak asasi manusia di Maldewa. Mereka meminta wisatawan untuk berkonsultasi terlebih dahulu, agar tidak membelanjakan uangnya kepada tempat-tempat tersebut.

Aliansi ini percaya bahwa wisatawan dapat membuat perubahan dalam melindungi demokrasi di negeri tersebut. Maladewa atau yang dikenal dengan sebutan Maldives memiliki sejarah yang panjang dan menyedihkan seputar penindasan politik dan pelanggaran hak asasi manusia. Sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Maladewa tidak sadar dengan realitas kehidupan penduduk asli di Maladewa. Penduduk asli mendapatkan intimidasi dan penindasan oleh pemerintah.

Mereka khawatir jika suatu hari Maladewa akan dimanfatkan oleh organisasi-organisasi ekstrim karena terjadi banyak kerusuhan, korupsi, dan rezim yang begitu brutal. Mereka merencanakan untuk memboikot beberapa resort yang menjadi daftar teratas atas pelanggaran hak asasi manusia, salah satunya Conrad Hotels and Resorts.

Dilansir dari Telegraph, Rabu (22/4), seorang juru bicara hotel mengatakan bahwa Conrad Maldives merupak hotel yang selalu mendukung hak asasi manusia bagi semua orang, sebagaimana tercantum dalam Kode Etik. Masalah yang diangkat pada situs Maladewa Etis tidak memengaruhi operasional hotel tersbeut. Mereka menegaskan akan terus meningkatkan layanan bagi para wisatawan dan terus menjaga kelestarian lingkungan di sekitar wilayah mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement