Rabu 15 Apr 2015 12:28 WIB

Orang Amerika Takut Terbang Usai Tragedi Germanwings

Rep: MGROL 33/ Red: Indira Rezkisari
Petugas melakukan investigasi di lokasi jatuhnya pesawat Airbus A320 maskapai Germanwings di Seyne-les-Alpes, pegunungan Alpen, Prancis, Kamis (26/3).
Foto: Reuters/Emmanuel Foudrot
Petugas melakukan investigasi di lokasi jatuhnya pesawat Airbus A320 maskapai Germanwings di Seyne-les-Alpes, pegunungan Alpen, Prancis, Kamis (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, Hasil survei di Amerika menunjukkan  37 persen masyarakat khawatir naik pesawat karena pilot akan menabrakan diri atau karena pesawat dibajak. Hasil survei secara online tersebut di lakukan oleh Reuters dan Ipsos pada 27-30 Maret 2015, setelah terjadinya kecelakaan pesawat Germanwings di pegunungan Alpen, Prancis.

Jajak pendapat yang diikuti oleh 1665 orang Amerika tersebut juga menunjukkan, bahwa para responden takut untuk melakukan penerbangan setelah terjadinya peristiwa Germanwings. 62 persen mengatakan perasaan mereka tidak berubah. Lima persen responden mengatakan melakukan pembatalan penerbangan.

Sementara itu sembilan persen masih mempertimbangkan untuk melakukan penerbangan. "Saya sedikit takut. Saya cukup yakin bahwa  kecelakaan udara setiap ratusan mil. Tapi Anda juga bisa menjadi salah satu bagian dari sebuah tragedi," ungkap Bi-Kemba J. Wright (42), seorang pekerja dari Pasaden, California, seperti yang dikutip dari laman Reuters, Rabu (15/4).

Mereka yang telah mengubah rencana perjalanan, 30 persen mengatakan membatalkan penerbangan dan tidak akan melakukan perjalanan sama sekali. Sementara 18 persen mengatakan mereka akan beralih penerbangan. Ketakutan tersebut merupakan reaksi yang ditimbulkan dari sebuah tragedi.

Menurut dr Martin Seif, seorang psikolog, reaksi takut terbang tersebut biasa terjadi. Hal itu hanya akan terjadi dalam waktu sementara. Seperti setelah terjadinya peristiwa 11 September 2001. "Ini merupakan respon yang luar biasa. Namun, dua tiga bulan ke depan orang tidak akan memikirkan hal ini lagi," terang Seif.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement