Selasa 14 Apr 2015 20:48 WIB

Hindari Balita Dari TV, Ini Alasannya

Batasi lama anak menonton TV.
Foto: childpsych.co.za
Batasi lama anak menonton TV.

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan yang ditulis Departemen Kesehatan Negara Bagian Victoria menyebut, memberi hadiah atau penghargaan kepada anak dengan kesempatan untuk menonton TV pada usia dini, dapat mendorong perilaku pasif di kemudian hari.

Laporan yang berjudul ‘Mempengaruhi Kesehatan Anak’ ini, menemukan bahwa perilaku makan malam di depan televisi atau memberi hadiah anak-anak dengan kesempatan nonton TV bisa menjadi kontraproduktif. Laporan itu menunjukkan bahwa orang tua perlu untuk menerapkan batasan yang lebih baik terkait aktivitas menonton TV dan menunjukkan perilaku yang lebih baik di depan anak-anak mereka.

Laporan ini menemukan, efek obesitas pada masa kanak-kanak bisa memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan dewasa. Kepala Departemen Kesehatan Victoria, Jerril Rechter, mengatakan, perilaku aktif perlu disosialisasikan sejak usia dini. "Jadi jika anak melakukan sesuatu yang baik, jangan katakan 'sana nonton televisi selama setengah jam', harusnya katakan 'pergi ke luar sana dan mainlah dengan sepedamu’," tuturnya.

Ia menerangkan, "Membuat kebiasaan yang benar-benar baik akan berdampak pada anak-anak, yang akan membuat mereka memiliki kebiasaan sehat sepanjang sisa hidup mereka."

Jerril mengatakan, kegagalan untuk menanamkan perilaku sehat pada anak-anak dapat menyebabkan komplikasi di kemudian hari. "Anak-anak yang kelebihan berat badan sekarang lebih mungkin untuk mengalami kelebihan berat badan ke depan, yang akan menempatkan mereka pada peningkatan resiko penyakit kronis di masa depan," jelasnya.

Laporan ini menemukan, transisi dari sekolah dasar ke sekolah menengah dikaitkan dengan penurunan yang signifikan dalam aktivitas fisik. Para penyusun laporan tersebut merekomendasikan bahwa sebaiknya mata pelajaran di sekolah dilakukan sembari berdiri dan belajar aktif ketimbang pengajaran di dalam ruangan kelas.

Julie Green dari ‘Raising Children Network’ mengepalai sebuah situs ‘parenting’ yang didanai secara nasional. Ia mengatakan, sekolah-sekolah sudah melakukan upaya sadar untuk membuat kegiatan fisik menjadi bagian yang kuat dari kurikulum mereka.

"Bersepeda ke sekolah, berjalan kaki ke sekolah – jadi sekolah banyak terlibat dalam inisiatif yang benar-benar mencoba untuk merangsang aktivitas fisik siswanya benar-benar berjalan," utara Julie.

sumber : http://australiaplus.com/indonesian/2015-04-14/kebiasaan-nonton-tv-pada-anak-usia-dini-bisa-picu-perilaku-pasif/1436776
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement