Senin 13 Apr 2015 08:18 WIB

Mengungkap Mitos Tidur Bayi (2)

Bayi tidur dan baru lahir (ilustrasi).
Foto: Republika/Rendra
Bayi tidur dan baru lahir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Banyaknya mitos yang beredar seputar tidur pada bayi kerap membuat bingung. Sebelum salah kaprah, cek dulu kebenarannya, seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Ada banyak faktor pendukung tumbuh kembang bayi yang optimal. Tidak hanya terpenuhi kebutuhan nutrisi dan stimulasi, nyatanya kebutuhan tidur anak pun harus tercukupi dengan baik. Tidur mungkin kerap dipandang sebagai aktivitas kelas dua jika dibandingkan dengan bermain atau aktivitas bergerak lainnya yang lebih aktif. Padahal, pada bayi, tidur merupakan aktivitas utama.

Dr. Rini Sekartini, SpA(K), konsultan anak dari Divisi Tumbuh Kembang Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM menjelaskan bahwa total waktu tidur yang dibutuhkan bayi usia 0-3 bulan mencapai 16-20 jam. Ini berarti 70-80 persen waktu bayi dalam sehari dihabiskan untuk tidur. Bayangkan betapa pentingnya tidur untuk si buah hati ini.

Sayangnya, berdasarkan penelitian yang dilakukan Dr. Rini pada orang tua di lima kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Medan, Palembang, dan Batam) terungkap bahwa 72,2 persen orang tua menganggap masalah tidur pada bayi dan balita hanya merupakan masalah kecil. Ini masih ditambah dengan banyaknya mitos yang simpang siur mengenai tidur bayi yang beredar di masyarakat. Beberapa mungkin bisa dibenarkan karena berdasarkan pada fakta ilmiah, tapi yang lainnya bisa jadi malah menyesatkan. Jangan sampai Anda terjebak mitos dan buah hati tidak tidur dengan “benar”.

Begitu berusia di atas 3 bulan, bayi akan bisa tidur tanpa terbangun sepanjang malam  

Faktanya: Di usia 3 bulan, bayi yang minum ASI akan terbangun setiap 3-4 jam, sementara bayi yang minum susu formula setiap 6 jam. “Bayi terbangun di tengah malam untuk kebaikan dirinya, biasanya karena mereka merasa lapar, kepanasan, kedinginan, atau tidak bisa bernapas,” tambah Sears.

Jika bayi dibiarkan saja sampai lelah walaupun tidurnya larut malam, dia akan tidur lebih nyenyak

Faktanya: Jika bayi dibiarkan tidur larut malam, hormon stres mereka akan bekerja dan bayi memasuki tahap hyperalert. “Justru dengan begitu bayi akan susah ditenangkan sehingga lebih susah tidur dan bahkan bisa menyebabkannya sering terbangun di tengah malam,” tutur Sears.

Lebih baik biasakan bayi tidur siang dan malam dengan jadwal tertentu. Perhatikan jika bayi mulai menguap, mengusap-usap mata, dan rewel, berarti dia sudah membutuhkan tidur. Catat jam ketika tanda-tanda kelelahan ini muncul, lalu mulailah rutinitas sebelum tidur kira-kira setengah jam sebelumnya.

Bayi akan tidur lebih nyenyak jika waktu tidurnya dijadwalkan lebih awal

Faktanya: Menidurkan bayi terlalu sore tidak akan membawa banyak pengaruh. Justru menurut Sears, sebagian besar bayi akan akan lebih mudah tidur pada pukul 18.00 dan 19.30, dan memang bayi-bayi ini akan tidur lebih nyenyak dan lebih lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement