REPUBLIKA.CO.ID, Suasana hati Anda cepat sekali berubah saat hamil? Anda menjadi mudah sekali marah dan sedih? “Itu semua disebabkan oleh perubahan hormon dan keluhan-keluhan lain–seperti sakit kepala dan mual muntah–yang Anda rasakan,” kara Prof. Biran, dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Mood swing sudah mulai terasa pada trimester pertama kehamilan, membaik pada trimester kedua, dan biasanya memuncak pada trimester ketiga karena ibu hamil sudah merasa jengah dengan kondisi tubuh yang serba tidak nyaman. Dan bukan Anda saja yang terkena imbas melainkan suami dan keluarga juga ikut “menderita” karena pergolakan suasana hati Anda.
Jika Anda kerap rewel ketika merasa lelah, usahakan Anda mendapat waktu istirahat yang cukup. Salah satu penyebab mood swing adalah kekhawatiran menjelang persalinan dan tegang karena sebentar lagi Anda akan menjadi orang tua.
Bagi beban itu kepada suami Anda karena dialah orang terdekat dan kemungkinan punya kekhawatiran yang sama. Olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau senam hamil, bisa melepaskan hormon endorfin yang bisa mencerahkan dan menenangkan hati Anda.
Jika emosi Anda tidak juga stabil lebih dari dua minggu, beritahukan dokter Anda dan minta rujukan konsultasi dokter jiwa. Sekitar 10 persen perempuan hamil mengalami depresi ringan dan sedang selama kehamilan. Jika Anda sering cemas atau gelisah, Anda mungkin mengalami gangguan kecemasan. Pada tingkat yang berat, saat emosi Anda sangat sering bergejolak dan intens, Anda mungkin mengalami kondisi yang disebut bipolar disorder.
Jika Anda mengalami salah satu dari kondisi di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Riset menunjukkan bahwa kondisi kejiwaan yang tidak ditangani saat hamil bisa memengaruhi kesehatan janin dan meningkatkan risiko depresi pasca persalinan.