REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendakwahkan nilai-nilai Islam tidak hanya melalui ceramah maupun mimbar-mimbar resmi, tetapi bisa juga melalui jalan seni. Seperti jalan yang dilalui Fashion Designer Indonesia, Dian Pelangi, yang memilih berdakwah melalui fashion.
Karena itu, Dian begitu mengapresiasi karya Langston Hues yang mendokumentasikan potret para hijaber di seluruh dunia. "Ini bagian dari syiar Islam, dakwah Islam. Karena dakwah tidak hanya ceramah, tapi bisa lewat fashion," ungkapnya saat ditemui di acara perilisan buku Modest Street Fashion bersama Wardah Cosmetics di Locando Panin Bank, beberapa waktu lalu.
Bagi Dian, fashion sama seperti jalan dakwah melalui seni lainnya layaknya musik, film, dan lainnya. "Apalagi, buku Langston ini tidak hanya menginspirasi Muslim, melainkan juga non Muslim," tuturnya.
Menghadapi beragam komentar terhadap fashion busana Muslim yang kerap dianggap bertabaruj (berhias diri), Dian pun punya tanggapan tersendiri.
"Di dalam Islam memang kita dilarang untuk bertabaruj, tetapi setiap orang punya keyakinan maupun pemahaman masing-masing terhadap hal tersebut. Itu semua adalah proses dalam diri masing-masing," jelas Dian.
Dian pun mengatakan bahwa ia sepakat dengan fashion busana Muslim yang tidak membentuk lekuk tubuh. "Sedangkan untuk jilbab, biasanya aku sesuaikan dengan bajunya. Kalau bajunya tidak membentuk tubuh, bisa menggunakan syal. Sedangkan kalau bajunya sedikit membentuk, aku pakai jilbab yang menutupi dada," jelasnya.