Ahad 29 Mar 2015 11:54 WIB

Berbagai Cara Menikmati Brisbane Ala Penduduknya

Mt Coot-Tha Reserve
Foto: ABC News
Mt Coot-Tha Reserve

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi mereka yang suka traveling ke berbagai kota di dunia, nasehat ini sudah tidak asing lagi: cara terbaik menelusuri suatu kota adalah dengan mengetahui tempat-tempat yang disukai oleh warga setempat. Berikut daftar tempat untuk menghabiskan waktu di Brisbane, ibukota negara bagian Queensland.

Menikmati pemandangan dan berenang

Julia yang asal Vietnam telah tinggal di Brisbane selama empat tahun, dan sedang menyelesaikan PhD di Griffith Film School. Ia mengaku, pemandangan di kota ini telah membuatnya jatuh hati.

“Naik ferry (City Cat) menyusuri sungai Brisbane sangat menyenangkan," ujarnya memberi contoh. "Saya suka sekali melihat pemandangan kota modern dengan taman dan pohon menghijau," tambah Julia. Terutama saat pohon-pohon Jacaranda berbunga. "Saya juga suka dengan rumah-rumah kayu bercat putih yang khas Queensland," ujarnya.

Lagipula karena Julia suka sekali berenang, ia pun bersyukur bahwa cuaca Brisbane sangatlah bersahabat bagi para perenang. “Saya pernah berenang di Sungai Brisbane bersama warga setempat. Rasanya sangat menyenangkan. Lalu jadi menakutkan, karena belakangan saya tahu ternyata ada ikan hiu jenis tertentu yang juga suka berenang di sungai itu!" ujarnya.

Namun ikan-ikan hiu itu diketahui tidaklah berkeliaran melewati kawasan danau Wivenhoe tempat Julia berenang. “Belajar, menikmati pemandangan dan berenang - semuanya menyenangkan," kata Julia.

Newstead, suburb kebanggaanku

Febianca adalah seorang arsitek asal Selandia Baru yang memutuskan pindah ke Brisbane enam tahun lalu. Ia juga mengaku jatuh hati dengan Sungai Brisbane. Namun, baginya justru suburb atau daerah tempat tinggalnya yang bernama Newstead, yang begitu mengesankan baginya.

“Tempat favorit saya di Brisbane adalah daerah Newstead. Inilah kawasan yang paling hidup di Brisbane," ujar Febianca. "Suburb ini memiliki lifestyle kawasan perkotaan yang menyenangkan, namun menawarkan akses ke taman New Farm Park yang indah, jalur sepeda dan jalan kaki di sepanjang sungai," jelasnya.

Selain banyak tempat hang out, kawasan ini pun dekat dengan tempat-tempat hiburan dan budaya. “Suburb ini spesial bagiku karena saya tinggal di sini. Atau mungkin bisa dibilang, saya tinggal di sini karena suburb ini memang spesial," tuturnya bangga.

Berputar-putar di South Bank

Adrianova pindah ke Brisbane tahun 2014 dari Nicaragua. Sejauh ini, katanya, kawasan rekreasi South Bank yang menjadi tempat favorit baginya. “Inilah salah satu tempat pertama yang saya datangi saat baru tiba. Saya langsung jatuh hati," ujarnya.

“Banyak restoran, ada bioskop dengan layar paling lebar di Brisbane, dan  Wheel of Brisbane yang mirip dengan yang di London. Di kawasan ini juga kita bisa jalan-jalan membawa anjing peliharaan, barbekyuan bahkan berenang kalau mau!" kata Adrianova.

“Pantai buatan yang ada di sini membuat daerah South Bank unik. Rasanya berada di pantai yang ada di tengah kota," katanya. “Setiap kali ada teman yang datang ke Brisbane, pastinya saya ajak ke South Bank," ujar Adrianova.

Melihat Brisbane dari Mt Coot-tha

Dannicah yang asal Samoa datang ke Brisbane tahun 2013 untuk melanjutkan pendidikan. “Saya sangat suka memandangi kota ini dari Mt Coot-tha. Sudah dua kali saya ke sana dan menyaksikan Brisbane dari ketinggian," tuturnya.

“Di sinilah tempat terbaik mengambil foto kenang-kenangan kota Brisbane. Apalagi, saat malam tiba, dan lampu kota mulai dinyalakan. Indah sekali,' papar Dannicah.

Ia pun menyukai taman yang ada di kawasan itu, sembari menikmati makan siang atau makan malam. "Mt-Coot-tha Botanic garden terasa seperti museum hutan dan pepohonan tropis," ujarnya.

“Tempat bernama Brisbane Lookout ini berkesan bagiku karena menjadi tempat pertama yang saya kunjungi saat baru tiba di kota ini. Betapa bersyukurnya saya bisa kuliah di sini dan bisa menikmati kotanya setiapkali saya rindu kampung halaman sendiri," papar Dannicah.

Berakhir pekan di West End Markets

Enam tahun silam Milly pindah ke Brisbane dari kampungnya di kota bernama Hervey Bay, sekitar tiga jam naik mobil menyusuri pesisir  Queensland. Ia mengaku suka mengunjungi pasar West End Markets di Davies Park. “Para penjual menawarkan hasil-hasil pertanian yang segar dan enak-enak," ujarnya.

Selain itu, ada pula penjual berbagai pernak-pernik mulai dari perhiasan, pakaian hingga berbagai karya seni. "Semuanya terasa serba terbuka dan menyenangkan,' katanya. “Cara terbaik menikmati akhir pekan adalah dengan duduk lesehan di tepian sungai, menikmati alunan musik dan band yang lagi manggung, sembari menikmati minuman kesukaan," kata Milly lagi.

Bergaul dengan penduduknya

Albert yang asal Kenya tiba di Brisbane tahun 2014. Dan ia langsung menyukai cuaca kota ini. “Setiap kota punya ciri khasnya sendiri. Namun bagiku ciri khas Brisbane begitu kuatnya sehingga mampu menarik orang dengan beragam latar belakang untuk datang ke sini," katanya. Dan keberagaman itu kemudian membuat ciri khas kota ini semakin kuat.

Ia mengaku suka dengan cuaca Brisbane, namun yang paling ia sukai adalah penduduknya. “Kebetulan saja saya suka bergaul. Bertemu orang-orang baru yang sama sekali berbeda, sangat menyenangkan karena membuat cara berpikir saya menjadi semakin terbuka," papar Albert. "Pergaulan saya dengan penduduk Brisbane yang beragam menjadi pengalaman yang sangat spesial bagiku," katanya.

 

Bagi mereka yang suka traveling ke berbagai kota di dunia, nasehat ini sudah tidak asing lagi: cara terbaik menelusuri suatu kota adalah dengan mengetahui tempat-tempat yang disukai oleh warga setempat. Kali ini ABC Australia Plus mengajak anda menghabiskan waktu di Brisbane, ibukota negara bagian Queensland.

Menikmati pemandangan dan berenang

Sungai Brisbane (Foto: Flickr/Sam Petherbridge) dan Julia di antara pepohonan Jacaranda yang berbunga. (Foto: kiriman).
Sungai Brisbane (Foto: Flickr/Sam Petherbridge) dan Julia di antara pepohonan Jacaranda yang berbunga. (Foto: kiriman).

 

Julia yang asal Vietnam telah tinggal di Brisbane selama empat tahun, dan sedang menyelesaikan PhD di Griffith Film School.

Ia mengaku, pemandangan di kota ini telah membuatnya jatuh hati.

“Naik ferry (City Cat) menyusuri sungai Brisbane sangat menyenangkan," ujarnya memberi contoh.

"Saya suka sekali melihat pemandangan kota modern dengan taman dan pohon menghijau," tambah Julia. Terutama saat pohon-pohon Jacaranda berbunga.

"Saya juga suka dengan rumah-rumah kayu bercat putih yang khas Queensland," ujarnya.

Lagipula karena Julia suka sekali berenang, ia pun bersyukur bahwa cuaca Brisbane sangatlah bersahabat bagi para perenang.

“Saya pernah berenang di Sungai Brisbane bersama warga setempat. Rasanya sangat menyenangkan. Lalu jadi menakutkan, karena belakangan saya tahu ternyata ada ikan hiu jenis tertentu yang juga suka berenang di sungai itu!" ujarnya.

Namun ikan-ikan hiu itu diketahui tidaklah berkeliaran melewati kawasan danau Wivenhoe tempat Julia berenang.

“Belajar, menikmatai pemandangan dan berenang - semuanya menyenangkan," kata Julia.

Julia yang asal Vietnam telah tinggal di Brisbane selama empat tahun, dan sedang menyelesaikan PhD di Griffith Film School.

Ia mengaku, pemandangan di kota ini telah membuatnya jatuh hati.

“Naik ferry (City Cat) menyusuri sungai Brisbane sangat menyenangkan," ujarnya memberi contoh.

"Saya suka sekali melihat pemandangan kota modern dengan taman dan pohon menghijau," tambah Julia. Terutama saat pohon-pohon Jacaranda berbunga.

"Saya juga suka dengan rumah-rumah kayu bercat putih yang khas Queensland," ujarnya.

Lagipula karena Julia suka sekali berenang, ia pun bersyukur bahwa cuaca Brisbane sangatlah bersahabat bagi para perenang.

“Saya pernah berenang di Sungai Brisbane bersama warga setempat. Rasanya sangat menyenangkan. Lalu jadi menakutkan, karena belakangan saya tahu ternyata ada ikan hiu jenis tertentu yang juga suka berenang di sungai itu!" ujarnya.

Namun ikan-ikan hiu itu diketahui tidaklah berkeliaran melewati kawasan danau Wivenhoe tempat Julia berenang.

“Belajar, menikmatai pemandangan dan berenang - semuan

- See more at: http://australiaplus.com/indonesian/2015-03-26/inilah-berbagai-cara-menghabiskan-waktu-di-brisbane/1429825#sthash.aVQ6bPJ3.dpuf

 

Julia yang asal Vietnam telah tinggal di Brisbane selama empat tahun, dan sedang menyelesaikan PhD di Griffith Film School.

Ia mengaku, pemandangan di kota ini telah membuatnya jatuh hati.

“Naik ferry (City Cat) menyusuri sungai Brisbane sangat menyenangkan," ujarnya memberi contoh.

"Saya suka sekali melihat pemandangan kota modern dengan taman dan pohon menghijau," tambah Julia. Terutama saat pohon-pohon Jacaranda berbunga.

"Saya juga suka dengan rumah-rumah kayu bercat putih yang khas Queensland," ujarnya.

Lagipula karena Julia suka sekali berenang, ia pun bersyukur bahwa cuaca Brisbane sangatlah bersahabat bagi para perenang.

“Saya pernah berenang di Sungai Brisbane bersama warga setempat. Rasanya sangat menyenangkan. Lalu jadi menakutkan, karena belakangan saya tahu ternyata ada ikan hiu jenis tertentu yang juga suka berenang di sungai itu!" ujarnya.

Namun ikan-ikan hiu itu diketahui tidaklah berkeliaran melewati kawasan danau Wivenhoe tempat Julia berenang.

“Belajar, menikmatai pemandangan dan berenang - semuan

- See more at: http://australiaplus.com/indonesian/2015-03-26/inilah-berbagai-cara-menghabiskan-waktu-di-brisbane/1429825#sthash.aVQ6bPJ3.dpuf

Newstead, suburb kebanggaanku

Seni jalanan Newstead (Foto: Flickr/criswa) dan Febianca (Foto: kiriman).
Seni jalanan Newstead (Foto: Flickr/criswa) dan Febianca (Foto: kiriman).

Febianca adalah seorang arsitek asal Selandia Baru yang memutuskan pindah ke Brisbane enam tahun lalu.

Ia juga mengaku jatuh hati dengan Sungai Brisbane. Namun, baginya justru suburb atau daerah tempat tinggalnya yang bernama Newstead, yang begitu mengesankan baginya.

“Tempat favorit saya di Brisbane adalah daerah Newstead. Inilah kawasan yang paling hidup di Brisbane," ujar Febianca.

"Suburb ini memiliki lifestyle kawasan perkotaan yang menyenangkan, namun menawarkan akses ke taman New Farm Park yang indah, jalur sepeda dan jalan kaki di sepanjang sungai," jelasnya.

Selain banyak tempat hang out, kawasan ini pun dekat dengan tempat-tempat hiburan dan budaya.

“Suburb ini spesial bagiku karena saya tinggal di sini. Atau mungkin bisa dibilang, saya tinggal di sini karena suburb ini memang spesial," tuturnya bangga.

 

Berputar-putar di South Bank

The Wheel of Brisbane di South Bank (Foto: Flickr/Richard Fisher) and Adrianova (Foto: kiriman).
The Wheel of Brisbane di South Bank (Foto: Flickr/Richard Fisher) and Adrianova (Foto: kiriman).

Adrianova pindah ke Brisbane tahun 2014 dari Nicaragua. Sejauh ini, katanya, kawasan rekreasi South Bank yang menjadi tempat favorit baginya.

“Inilah salah satu tempat pertama yang saya datangi saat baru tiba. Saya langsung jatuh hati," ujarnya.

“Banyak restoran, ada bioskop dengan layar paling lebar di Brisbane, dan  Wheel of Brisbane yang mirip dengan yang di London. Di kawasan ini juga kita bisa jalan-jalan membawa anjing piaraan, barbekyuan bahkan berenang kalau mau!" kata Adrianova.

“Pantai buatan yang ada di sini membuat daerah South Bank unik. Rasanya berada di pantai yang ada di tengah kota," katanya.

“Setiap kali ada teman yang datang ke Brisbane, pastinya saya ajak ke South Bank," ujar Adrianova.

 

Melihat Brisbane dari Mt Coot-tha

 Mt Coot-tha Reserve (Foto: Flickr/Brisbane City Council ) dan Dannicah memberi makan kanguru (Foto: kiriman).
Mt Coot-tha Reserve (Foto: Flickr/Brisbane City Council ) dan Dannicah memberi makan kanguru (Foto: kiriman).

 

Dannicah yang asal Samoa datang ke Brisbane tahun 2013 untuk melanjutkan pendidikan.

“Saya sangat suka memandangi kota ini dari Mt Coot-tha. Sudah dua kali saya ke sana dan menyaksikan Brisbane dari ketinggian," tuturnya.

“Di sinilah tempat terbaik mengambil foto kenang-kenangan kota Brisbane. Apalagi, saat malam tiba, dan lampu kota mulai dinyalakan. Indah sekali,' papar Dannicah.

Ia pun menyukai taman yang ada di kawasan itu, sembari menikmati makan siang atau makan malam. "Mt-Coot-tha Botanic garden terasa seperti museum hutan dan pepohonan tropis," ujarnya.

“Tempat bernama Brisbane Lookout ini berkesan bagiku karena menjadi tempat pertama yang saya kunjungi saat baru tiba di kota ini. Betapa bersyukurnya saya bisa kuliah di sini dan bisa menikmati kotanya setiapkali saya rindu kampung halaman sendiri," papar Dannicah.

 

Berakhir pekan di West End Markets

Suasana pasar West End Markets di Davies Park (Foto: Flickr/Rae Allen) dan Milly bersama pacarnya Darcie (Foto: kiriman).
Suasana pasar West End Markets di Davies Park (Foto: Flickr/Rae Allen) dan Milly bersama pacarnya Darcie (Foto: kiriman).

Enam tahun silam Milly pindah ke Brisbane dari kampungnya di kota bernama Hervey Bay, sekitar tiga jam naik mobil menyusuri pesisir  Queensland.

Ia mengaku suka mengunjungi pasar West End Markets di Davies Park.

“Para penjual menawarkan hasil-hasil pertanian yang segar dan enak-enak," ujarnya.

Selain itu, ada pula penjual berbagai pernak-pernik mulai dari perhiasan, pakaian hingga berbagai karya seni. "Semuanya terasa serba terbuka dan menyenangkan,' katanya.

“Cara terbaik menikmati akhir pekan adalah dengan duduk lesehan di tepian sungai, menikmati alunan musik dan band yang lagi manggung, sembari menikmati minuman kesukaan," kata Milly lagi.

 

Bergaul dengan penduduknya

Festival multikultural di Brisbane (Foto: Flickr/Wenxiong Zhang) dan Albert (Foto: kiriman).
Festival multikultural di Brisbane (Foto: Flickr/Wenxiong Zhang) dan Albert (Foto: kiriman).

 

Albert yang asal Kenya tiba di Brisbane tahun 2014. Dan ia langsung menyukai cuaca kota ini.

“Setiap kota punya ciri khasnya sendiri. Namun bagiku ciri khas Brisbane begitu kuatnya sehingga mampu menarik orang dengan beragam latar belakang untuk datang ke sini," katanya.

Dan keberagaman itu kemudian membuat ciri khas kota ini semakin kuat.

Ia mengaku suka dengan cuaca Brisbane, namun yang paling ia sukai adalah penduduknya.

“Kebetulan saja saya suka bergaul. Bertemu orang-orang baru yang sama sekali berbeda, sangat menyenangkan karena membuat cara berpikir saya menjadi semakin terbuka," papar Albert.

"Pergaulan saya dengan penduduk Brisbane yang beragam menjadi pengalaman yang sangat spesial bagiku," katanya.

 

- See more at: http://australiaplus.com/indonesian/2015-03-27/inilah-berbagai-cara-menghabiskan-waktu-di-brisbane/1430344#sthash.6dJdexz5.dpuf

sumber : http://australiaplus.com/indonesian/2015-03-27/inilah-berbagai-cara-menghabiskan-waktu-di-brisbane/1430344
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement