Ahad 29 Mar 2015 08:11 WIB

Gizi Bayi yang Sering Gumoh

Bayi tidur
Foto: pixabay
Bayi tidur

REPUBLIKA.CO.ID,  Anda khawatir bayi yang berusia 0-6 bulan kekurangan nutrisi karena dia gumoh setelah diberi ASI? “Hampir semua bayi sering gumoh,” tulis Susan B. Roberts, PhD dalam bukunya Feeding Your Child for Lifelong Health. Hal itu terjadi karena sistem pencernaan bayi belum matang.

Katup kerongkongan–otot yang menahan isi perut–pada bayi belum tertutup rapat seperti katup anak yang lebih dewasa. Hal itu membuat sebagian kecil makanan bayi keluar dengan mudah. “Gumoh juga bisa terjadi karena ada udara di dalam lambung yang terdorong keluar saat makanan masuk ke dalam lambung. Dan itu normal,” kata Dr. Badriul Hegar, SpA(K) dari RS Cipto Mangunkusumo, dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Secara umum, gumoh tidak perlu dikhawatirkan selama berat badan bayi bertambah sesuai tabel perkembangan dan dokter anak mengatakan tumbuh kembang bayi Anda normal. Petunjuk lain yang menandakan bayi Anda mendapat asupan makanan yang cukup adalah popoknya basah 6-10 kali per hari.

Untuk  mengurangi gumoh, Anda bisa memosisikan bayi semi-tegak saat sedang memberi ASI dan sendawakan secara rutin setelah minum. “Dan tegakkan tubuh bayi saat gumoh agar cairan tidak masuk ke hidung,” kata Dr. Hegar. Kebanyakan bayi menghilangkan “kebiasaan” gumoh pada usia antara 6 bulan hingga 1 tahun.

Namun sebagian bayi mengalami kondisi yang lebih dari sekadar gumoh. Jika berat badan si mungil tidak naik, sering menangis, tersedak, atau tampak kesakitan, dia mungkin mengalami kondisi serius yang disebut gastroesophageal reflux (GERD).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement