REPUBLIKA.CO.ID, Di negara maju, bank ASI sudah menjadi hal yang lumrah. Bank ASI yang pertama didirikan di Austria pada 1909, yang diikuti pendirian dua bank serupa di AS dan Jerman pada 1919. Pendonor diwajibkan mengisi formulir riwayat kesehatan dan memberikan surat keterangan yang menyatakan bahwa ibu dan bayi dalam kondisi sehat. Setelah itu, serangkaian tes dilakukan untuk ibu dan bank ASI akan membayar seluruh skrining.
Di Indonesia, belum ada bank ASI sehingga donor dilakukan melalui rumah sakit, lembaga, atau perorangan. “Di RS Cipto Mangunkusumo sebagai rumah sakit rujukan nasional, misalnya, donor ASI dilakukan atas persetujuan pendonor dan penerima. Setelah itu, ASI akan dipasteurisasi sebelum diberikan kepada penerima. Di rumah sakit ada alat khusus untuk melakukan pasteurisasi,” kata Prof. Rulina yang juga konsultan neonatologi di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dikutip dari www.parentsindonesia.com. Pasteurisasi adalah pemanasan dalam suhu 62,5 derajat celcius selama 30 menit.
Jika Anda menerima atau mendonorkan ASI di rumah sakit, Anda boleh lega karena ASI disimpan dan diberikan secara steril. Namun bagaimana jika donor ASI dilakukan secara perorangan? “Tetap saja jangan diberikan ASI 'mentah' atau ASI perah yang hanya dihangatkan dalam air hangat. Sebelum dikonsumsi, sebaiknya dipasteurisasi atau dipanaskan dengan teknik flash heat,” kata Dr. Utami.
Flash heat adalah teknik pemanasan cepat yang bisa dilakukan di rumah yang sudah dibuktikan oleh penelitian dapat membunuh virus dan bakteri sekaligus memertahankan sebagian besar nutrisi dan antibodi penting yang terkandung di dalam ASI.
Flash heat dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, didihkan air di dalam panci hingga muncul gelembung-gelembung, lalu matikan api. Setelah gelembung menghilang, masukkan botol tahan panas berisi ASI selama 30 menit lalu angkat.
Cara kedua, masukkan ASI perah di dalam botol ke dalam panci berisi air. Air di dalam panci kira-kira tingginya dua jari di atas tinggi susu agar seluruh susu dapat terpanaskan. Panaskan air dan angkat botol susu segera setelah muncul gelembung.
Setelah dilakukan flash heating, masukkan botol susu ke dalam wadah berisi air atau biarkan susu mendingin sendiri hingga mencapai suhu kamar. Anda dapat memberikan susu yang sudah dipanaskan dengan teknik flash heating dalam jangka waktu 6 jam. Sebuah cara mudah yang dapat Anda lakukan sendiri di rumah jika Anda menerima donor ASI.