Selasa 24 Mar 2015 23:09 WIB

Asia Peringkat Pertama Wisatawan di Singapura

Rep: C22/ Red: Winda Destiana Putri
Singapura
Foto: AP
Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Singapura menjadi salah satu destinasi wisatawan dari berbagai negara di dunia. Karena letaknya di benua Asia, tak ayal wisatawan Asia mendominasi jumlah kunjungan di negara dengan julukan Singa ini.

Menurut Executive Director Southeast Asia of Singapore Tourism Board, Edward KOH, pengunjung di Singapura masih didominasi dari negara-negara di benua Asia.

"Sebanyak 77 persen wisatawan dari benua ini yang berkunjung ke Singapura," katanya ketika ditemui ROL belum lama ini di Jakarta.

Indonesia menempati urutan pertama dalam kunjungan ke Singapura, dengan jumlah wisatawan sebanyak 3,023 juta orang. Kemudian Cina menempati urutan kedua dengan jumlah wisatawan sebanyak 1,722 juta jiwa. Malaysia pada urutan ketiga sebanyak 1,233 juta jiwa.

Kemudian Australia yang menepati urutan keempat dengan jumlah wisatawan sebanyak 1,074 juta jiwa. India pada posisi kelima dengan jumlah wisatawan sebanyak 943 ribu jiwa. Posisi keenam yaitu Jepang dengan jumlah 825 ribu jiwa.

Filipina diurutan ketujuh dengan total 676 ribu wisatawan. Hongkong pada posisi kedelapan sebanyak 631 ribu wisatawan. Pada posisi kesembilan yaitu Korea Selatan dengan jumlah 537 wisatawan.

"Korea menyusul Thailand dan Amerika Serikat," terang Edward.

Thailand yang dibalap Korea Selatan menempati posisi kesepuluh dengan total 506 ribu wisatawan. Selanjutnya Amerika Serikat yang juga disusul oleh Korea Selatan menempati posisi kesebelas dengan jumlah 485 ribu wisatawan.

Pada posisi kedua belas ditempati oleh Inggris dengan jumlah 452 ribu wisatawan. Vietnam menempati posisi ketiga belas dengan jumlah 424 ribu wisatawan. Selanjutnya posisi keempat belas yakni Taiwan dengan jumlah 337 ribu jiwa. Terakhir pada posisi kelima belas ditempati oleh Jerman dengan jumlah 263 ribu pengunjung.

"Data berasal dari International Visitor Arrival (IVA) tahun 2014 dan mengalami penurunan 3,1 persen dibanding tahun 2013," katanya menambahkan.

Penurunan wisatawan dari Indonesia disebabkan depresiasi rupiah. Dan juga kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memicu penurunan wisatawan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement