REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Angelina Jolie mengaku telah menjalani operasi pengangkatan ovarium dan tuba fallopi yang berisiko membawa gen kanker. Jolie memiliki risiko 50 persen terkena kanker ovarium, seperti ibunya yang meninggal karena kanker.
Dua tahun lalu, Jolie menjalani operasi pengangkatan payudara (mastektomi) ganda. Operasi itu merupakan cara untuk mengendalikan kemungkinan timbulnya kanker. Pasangan aktor Hollywood Brad Pitt ini selanjutnya memilih melakukan operasi pengangkatan ovarium dan tuba fallopi setelah melakukan pemeriksaan dua pekan lalu.
"Memang tidak mudah membuat keputusan ini," kata Jolie, seperti dilansir BBC News, Selasa (24/3).
Dalam artikel berjudul Angelina Jolie Pitt: Diary of Surgery, ia mengatakan tes darah yang dilakukannya menunjukkan adanya sejumlah tanda yang menjadi pengingat dini dari timbulnya kanker. Jolie diharuskan segera menghubungi dokter bedah.
“Saya berkata pada diri sendiri agar tetap tenang dan kuat. Saya tidak punya alasan berpikir tidak akan hidup untuk melihat anak-anak saya tumbuh hingga memiliki cucu,” kata dia.
Pemeriksaan lebih lanjut menyatakan Jolie bebas dari tumor, namun ia tetap memilih mengangkat ovarium setelah melakukan konsultasi dengan dokter. Ibu, nenek dan bibinya semua meninggal karena penyakit ini.