Selasa 17 Mar 2015 16:48 WIB

Australia Awasi Layanan Jasa Airbnb

Airbnb
Foto: .
Airbnb

REPUBLIKA.CO.ID, Bisnis penginapan melalui Airbnb berkembang pesat. Bahkan, kepopuleran Airbnb mempengaruhi industri hotel yang sudah lebih lama ada di dunia pariwisata.

Akomodasi Pariwisata Australia (TAA), badan tertinggi industri hotel di negara ini, melihat pertumbuhan Airbnb dengan sangat cermat. "Dalam sebagian besar kasus, ini sebenarnya adalah akomodasi jangka pendek yang ilegal; tidak memberi kontribusi ke lapangan kerja, pajak atau perekonomian," kemuka Carol Giuseppi, CEO dan direktur NSW dari TAA.

Ia mengatakan, sementara kasus Ian adalah pengecualian, penyedia jasa kamar di Airbnb sering tak berlisensi, tidak memenuhi pedoman keselamatan, tidak membayar pajak dan tidak menjalankan bisnis yang legal.

"Kami bukan satu-satunya orang yang khawatir akan hal ini. Persetujuan pembangunan dan kode bangunan menyatakan bahwa apartemen adalah hunian. Seringkali penyewa atau pemilik apartemen membiarkan apartemen mereka tersewa dan kemudian mereka melanggar persetujuan pembangunan, dan kemudian jika masalah muncul, semua badan hukum yang terkait bertanggung jawab untuk itu," jelas Carol.

Peraturan yang melingkupi properti sangatlah kompleks dan bervariasi dari kota ke kota dan dari dewan ke dewan, dan Airbnb merekomendasikan mereka yang menyewakan kamar untuk berkonsultasi dengan otoritas lokal mereka sebelum mulai membuka sewaan.

Pada tahun 2013, Dewan Kota Melbourne gagal banding untuk membatasi penggunaan apartemen sebagai hunian jangka pendek. "Di Melbourne, San Francisco dan Portland, sudah ada legalisasi akan hal itu, tetapi kenyataannya mereka masih berbicara tentang bukan akomodasi jangka pendek, tetapi satu bulan atau lebih," terang Carol.

"Di San Francisco, New York dan Paris, ketika mereka mengesahkan properti untuk didaftar sehingga ada transparansi tentang pasar, lebih dari 80 persennya tidak mendaftar dan belum terdaftar sampai saat ini, yang menunjukkan bahwa mereka melanggar persetujuan pembangunan," sambungnya.

Carol mengatakan, itu bukanlah area bermain yang selevel: “Pembangunan hotel berlangsung dengan banyak regulasi; mengapa properti harus datang ke pasar yang ingin membuat keuntungan tanpa adanya tanggung jawab?."

Airbnb mengklaim bahwa mereka menarik perhatian orang-orang, terutama wisatawan muda, yang tak akan bepergian sama sekali jika tak ada fasilitas ini. Menurut sebuah laporan tentang industri akomodasi yang dikeluarkan oleh ‘Deloitte Access Economics’, “Tahun 2014 adalah tahun pertumbuhan kuat dari sektor hotel Australia, hunian di Sydney dan Melbourne terus melewati tingkat okupansi 90 persen dan tak pernah lebih tinggi dari itu sebelumnya."

"Pada tahap ini, tak ada bukti cukup yang benar-benar mengatakan apakah Airbnb melukai industri ini. Ini tempat di mana Anda mendapatkan agregasi akomodasi ilegal yang mulai mengganggu perekonomian," sebut Carol. Airbnb belum berkomentar atas hal ini.

sumber : http://australiaplus.com/indonesian/2015-03-17/layanan-airbnb-berdampak-pada-industri-hotel-di-australia/1426123
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement