REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memulai sekolah adalah sebuah hal besar, dan daftar kekhawatiran Anda mungkin lebih banyak dibandingkan kekhawatiran anak. Apakah dia bisa beradaptasi dengan jadwal sekolah, mau berbagi balok susun dengan teman sekelas, mau berbicara dengan guru?
Namun hal yang paling menakutkan adalah apakah dia sudah bisa berpisah dengan Anda? "Anda bisa memperkirakan berbagai reaksi," kata penasihat Parents Robert Pianta, PhD, dekan Curry School of Education di University of Virginia. Di hari pertama, sebagian anak mengatakan, “Sampai jumpa, Ma” dan bergegas masuk kelas. Sementara anak lain menangis, dan hal itu bisa berlangsung satu bulan sebelum mereka merasa nyaman di sekolah.
Sayangnya, Anda tidak bisa memprediksi apakah anak akan baik-baik saja atau dilanda ketakutan. Jadi, penting bagi Anda untuk bersiap-siap menghadapi kedua reaksi itu. Dikutip dari www.parentsindonesia.com, berikut penjelasannya.
Lakukan persiapan
Mulai menghitung mundur hari di kalender sejak dua atau tiga minggu sebelum sekolah dimulai. Anak butuh waktu untuk membiasakan diri dengan kenyataan bahwa dia akan jauh dari Anda.
Berikan gambaran akan hari-hari di sekolah
Cobalah bermain pura-pura, kata Sharon Landesman Ramey, PhD, direktur Georgetown University Center on Health and Education di Washington, DC. Latih anak untuk mengucapkan salam perpisahan, memanggil anak dengan gaya yang akan dilakukan guru, dan pura-pura menyantap kudapan di kelas.
Redam kecemasan Anda
Jika Anda khawatir anak akan menarik-narik kaki Anda di hari pertama sekolah, jangan tunjukkan rasa cemas. Jika anak menangkap kekhawatiran Anda, dia akan merasakan hal yang sama.
Jadwalkan playdates dengan beberapan calon teman sekelas anak
Adalah sebuah kelegaan luar biasa di hari pertama sekolah jika anak bertemu dengan wajah-wajah yang sudah dia kenal. Sebisa mungkin, dapatkan daftar nama atau bertanyalah kepada teman jika mereka kenal beberapa anak yang akan menjadi teman satu kelas si kecil.
Jangan melewatkan masa orientasi
Jika sekolah tidak menjadwalkan hari khusus bagi anak untuk bisa bertemu guru lebih awal, tanyakan kemungkinan Anda bisa melihat-lihat sekolah sebelum hari-H datang. Berkelilinglah mengitari bangunan sekolah bersama anak. Idealnya, satu-satunya hal baru yang harus dihadapi anak di hari pertama sekolah adalah kenyataan bahwa Anda tidak berada di dekatnya.
Pelajari jadwal anak dengan seksama
Penting bagi Anda untuk menyampaikan dengan jelas kepada anak seputar jadwal kegiatan di sekolah. Jika si kecil tidak tahu apa yang akan dia hadapi di sekolah, imajinasi dan rasa takut akan menyelimuti dirinya.
Bekali anak dengan benda yang bisa menenangkan hatinya
Memorabilia dari rumah bisa membuat si kecil tenang tapi jangan bekali anak dengan benda-benda yang biasanya tidak boleh dibawa ke sekolah (boneka kesayangan mungkin tidak diizinkan, foto boleh dibawa.
Jangan mendramatisasi adegan perpisahan
Beri pelukan untuk anak, katakan, “I love you,” lalu yakinkan dia bahwa Anda akan kembali seusai jam sekolah. Lalu pergilah. Dia mungkin akan merengek dan menangis tapi ide untuk menunda perpisahan akan berdampak buruk bagi anak dan Anda.
Jangan menampakkan diri
Mengintip ke dalam kelas untuk melihat apakah si kecil sudah berhenti menangis atau menampakkan diri Anda dengan harapan anak akan merasa tenang hanya akan membuat tangis dia semakin menjadi. "Dia akan berpikir, Anda sangat khawatir sehingga dia terus memperhatikannya. Tempat ini pasti sangat menyeramkan!."
Jangan bersikap berlebihan saat menjemput anak
Setiap anak bisa menunjukkan reaksi yang berbeda saat dijemput. Ada yang berlari ke arah Anda, atau sekadar berkata “Halo, Ma,” atau ada juga anak yang merasa kecewa karena Anda memotong harinya yang ceria. Jika Anda terus-menerus berkata betapa Anda merindukan si kecil, dia bisa merasa bersalah karena telah membuat Anda sedih.