REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga harus menjalin ikatan yang harmonis. Ikatan harmonis itu didapatkan dari intensitas komunikasi keluarga.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Ir. Ambar Rahayu mengatakan, intensitas pertemuan keluarga untuk saling berbagi sedikitnya 15 menit. Pertemuan itu bisa dilakukan dengan cara minum teh bersama atau memakan makanan ringan sambil mengobrol.

"Dan orang tua tidak boleh membandingkan anak yang satu dengan yang lainnya, karena itu akan membuat menghalangi komunikasi antar anak dan orang tua," kata dia, Selasa Malam.

Dia memberikan contoh kasus pada ibu-ibu yang berkarir. Banyak di antara mereka yang tidak mengetahui berapa tinggi anaknya. Hal itu dikarenakan mereka berangkat kerja ketika anak masih tertidur dan pulang kerja ketika anak sudah tertidur.

Itulah salah satu contoh penyebab kurangnya komunikasi dan pertemuan antar anggota keluarga yang berkualitas.

"Itu sebagai perumpamaan saja," kata dia.

Pada kesempatan itu, Kepala BKKBN ini juga menghimbau tentang usia pernikahan. Usia ideal perempuan untuk menikah jatuh pada umur 21 tahun, sedangkan untuk laki-laki jatuh pada umur 25 tahun. Himbauan tersebut disampaikan bukan tanpa alasan, karena itu terkait pada kesiapan mental individu untuk berkeluarga.

Ikuti Whatsapp Channel Republika