REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Festival musik metal-rock terbesar di Asia Tenggara, Hammersonic, sudah berakhir. Puluhan band yang tampil di dua stage (Hammer dan Sonic) ini berhasil menghentak dan memuaskan para metalhead Indonesia yang datang ke Lapangan D Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Ahad (8/3).
Durasi 12 jam penuh dari pukul 12.00-24.00 WIB berhasil menghitamkan Jakarta, band-band dari senatero bumi pertiwi dan negeri Jiran, Malaysia menghibur para metalhead yang hadir. Sesi pertama ditutup dengan ciamik oleh salah satu band legendaris Indonesia, Roxx yang bermain sore hari.
Saat matahari mulai menghilang, dan sang malam mulai bangkit, Revision Live langsung mengeluarkan band-band cadas internasional dan membuat para metal head tak henti-hentinya melakukan headbang, yang diselingi dengan pit circle.
Vader, Ignite, Death Star, sukses membuka malam dengan lagu-lagu andalan mereka. Unearth, Faceless dan Terorizer melanjutkan pembantaian yang sudah dilakukan oleh mereka, dengan distorsi gitar, deru suara drum dan scream dan grhol ciri khas vokalis mereka.
Mendekati tengah malam, suasana justru semakin sepi terlebih saat band legendari asal Norwegia, Mayhem muncul ke atas panggung. Dengan aksi teatrikal, sang vokalis Attila Csihar membawa tengkorak dan tali gantungan sebagai bagian dari aksi panggungnya.Rauman serta lengkingan yang dikeluarkan Csihar (Vokalis Mayhem) membuat penoton tidak henti-hentinya bergoyang. Tata cahaya lampu membuat aksi panggung band beraliran Black Metal ini bertambah menjadi suasana penghantar kematian.
Dipenghujung malam, salah satu band yang paling di tunggu-tunggu akhirnya muncul. Band asal Virginia, Amerika Serikat Lamb Of God, akhirnya kembali ke Jakarta. Desolatio menjadi lagu pembuka manis konser mereka yang dilanjutkan dengan Now You’ve Got Something to Die For Vigil dan ditutup dengan mempesona oleh alunan lagu berjudul Black Label.
Walaupun setidaknya sudah menampilan 10 lagu, para penonton nampaknya masih menginginkan Lamb Of God tampil lebih lama. Penampilan band bentukan tahun 1990 itu sukses mengobati kerinduan yang sudah tertanam selama enam tahun ini. Sang vokalis (Randy Blythe) berambut gimbal itu tak hentinya mengajak para penonton untuk melompok, headbang, dan juga bernyanyi. Namun, kebersamaan itu hanya berlangsung selama kurang lebih satu jam. Setelah menutup penampilan dengan lagu Black Label, Randy meminta kepada seluruh penonton untuk berhati-berhati di jalan.
"Kami Lamb of God, terima kasih, selamat malam dan hati-hati di jalan," tutup Randy.