Kamis 05 Mar 2015 21:36 WIB

Wanita Cina Gemari Wisata Melahirkan?

Pihak berwenang Amerika Serikat menduga ribuan wanita Cina setiap tahunnya melakukan perjalanan ke AS dengan tujuan utama untuk melahirkan.
Foto: ABC News
Pihak berwenang Amerika Serikat menduga ribuan wanita Cina setiap tahunnya melakukan perjalanan ke AS dengan tujuan utama untuk melahirkan.

REPUBLIKA.CO.ID, Agen Penyidik Federal Amerika Serikat (FBI) telah menggerebek sekitar 20 rumah yang dicurigai terlibat dalam kegiatan yang disebut "birth tourism". Wisata melahirkan ini merupakan kegiatan yang menyediakan fasilitas akomodasi dan perjalanan bagi wanita hamil dari Cina yang akan melahirkan anak-anak mereka di Amerika Serikat.

Penggerebekan ini merupakan tindakan yang pertama kalinya dilakukan oleh pihak berwenang Amerika Serikat terhadap praktik "birth tourism". Wisata model ini dilaporkan berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, namun tidak mendapat perhatian banyak dari para penegak hukum.

Petugas FBI melakukan penggerebekan di belasan properti di California. "Saya melihat adanya seorang pria yang memiliki popok banyak sekali di rumahnya, dan juga melihat pria mengenakan topi koki. Juga banyak wanita Cina yang memnbawa makanan naik turun lift setiap pagi." kata seorang penghuni Linda Trust kepada wartawan.

Turis yang datang untuk melahirkan di Amerika Serikat ini dilaporkan berasal dari berbagai negara termasuk Taiwan dan Meksiko, namun belakangan paling banyak berasal dari Cina. Amerika Serikat dan Kanada adalah dua negara maju yang masih memberikan kewarganegaraan otomatis bagi siapa saja yang lahir di sana.

"Setelah melahirkan para wanita ini membawa kembali bayi mereka ke Cina. Keuntungannya adalah sekarang bayi itu adalah warga negara AS, sehingga mereka di satu saat nanti bisa kembali lagi untuk sekolah atau bila keluarga memutuskan untuk pindah," kata salah seorang agen FBI, Claude Arnold.

Ketika anak-anak ini sudah berusia 21 tahun, mereka bisa membantu orang tua mereka untuk menjadi warga negara AS.

Pihak berwenang Amerika Serikat menduga ribuan wanita Cina setiap tahunnya melakukan perjalanan ke AS dengan tujuan utama untuk melahirkan, hal yang menurut mereka ilegal. "Adalah tindakan melanggar peraturan ketika berbohong dalam pengajuan visa, dan ketika tiba di Amerika Serikat dan ketika ditanyai oleh petugas pabean," kata Arnold.

Pihak berwenang memperkirakan bahwa hotel yang mengurusi proses kelahiran ini akan mengenakan biaya sekitar 50 ribu dolar Australia (sekitar Rp 500 juta) untuk mengurus semuanya. Menurut laporan The New York Times, perusahaan yang mengurusi "birth tourism" ini menganjurkan para wanta untuk mengenakan pakaian yang longar, dan tiba beberapa bulan sebelum melahirkan.

Mereka biasanya mendarat di daerah kunjungan wisata seperti Las Vegas atau Hawaiii, dan bukannya Los Angeles yang memberikan pemeriksaan lebih ketat. Sejauh ini belum ada yang ditangkap.

sumber : http://australiaplus.com/indonesian/2015-03-05/ribuan-wanita-asal-china-melahirkan-di-as-untuk-dapat-warga-negara/1421743
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement