REPUBLIKA.CO.ID, Di hari pertama masuk TK, mungkin Anda belum terpikir untuk mengikutkan anak pada salah satu kegiatan ekstra kulikuler (ekskul) yang ditawarkan oleh sekolah. Tidak apa-apa. Anda masih punya banyak waktu untuk mengamati dan mengidentifikasi minat anak.
Sembari si kecil mengeksplorasi minat dan bakatnya, Anda bisa mencari tahu seputar kurikulum atau program ekskul yang ditawarkan. Anda juga perlu mencari informasi tenaga pengajar, sarana, fasilitas, lingkungan, dan prestasi yang diraih sekolah dari tiap ekskul.
Kurikulum, tenaga pengajar dan fasilitas yang berkualitas akan membuat anak Anda menikmati kegiatan ekskul yang dia pilih. Sementara prestasi atau pencapaian, menjadi motivasi anak agar lebih giat mengikuti program tambahan sepulang sekolah tersebut.
Inilah beberapa kegiatan tambahan untuk anak yang bisa Anda pertimbangkan, seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Menggambar atau melukis
Kegiatan ini bermanfaat untuk mengembangkan bakat dan ketertarikan anak terhadap media seni visual. Menggambar adalah kegiatan membuat bentuk-bentuk sesuai imajinasi, baik yang dilihat langsung atau berasal dari khayalan. Berbeda dengan kegiatan mewarnai yang melatih kemampuan motorik halus saja, aktivitas menggambar melibatkan aspek kognisi yaitu persepsi bentuk, koordinasi visual motorik, dan tentu melibatkan imajinasi anak.
Menggambar sebenarnya adalah media anak untuk mengekspresikan diri. Jika kemampuan berbahasa anak masih terbatas, dia dapat menuangkan perasaan dan pengalamannya dalam bentuk gambar.
Menari
Menari membantu anak untuk mengenal gerak menjadi ekspresi kreatif yang memiliki arti. Selain itu, kegiatan menari juga melatih keterampilann kinestetik dan komunikasi melalui gerakan dasar tarian dan koreografi. Bagi anak usia dini, koordinasi motorik, daya ingat, dan pemahaman irama bisa dilatih melalui gerakan-gerakan tari.
Ekskul ini membantu anak mengembangkan disiplin dan fokus. Tarian juga menambah wawasan anak terhadap kekayaan budaya dalam negeri dan mancanegara.
Bermain alat musik
Ekskul ini tidak bertujuan melahirkan musisi-musisi cilik. Ekskul ini sebatas memberi kesempatan pada anak untuk bereksplorasi terhadap musik dan instrumen. Anak baru bisa menguasai alat musik tertentu setelah berusia diatas 6 tahun.
Namun, tidak menutup kemungkinan anak belajar mengenali alat musik dan belajar memahami irama. Kesabaran dan perkembangan logika dapat berkembang dengan bermain alat musik.