REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencegahan dini alergi bisa dimulai saat anak masih bayi atau saat dalam kandungan. Ibu yang mempunyai riwayat alergi (asma, eksim, pilek, gatal-gatal dan sebagainya) diwajibkan diet dan menghindari makanan yang mengandung banyak zat alergen (zat penyebab alergi).
Makanan tersebut diantaranya seperti telur, makanan dari laut, kacang tanah, dan lainnya. Selain itu, ibu juga tidak boleh merokok dan diusahakan hidup di lingkungan yang bersih dan jauh dari polusi udara. Berikut ini cara untuk mencegah alergi dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Berikan ASI
Pemberian ASI eksklusif 6 bulan dapat mengurangi risiko penyakit alergi. Tapi ibu menyusui harus melakukan diet dan menghindari zat alergen dari makanan maupun lingkungan. Sebab, alergen yang ada dalam darah ibu dapat masuk ke tubuh bayi melalui ASI.
Penundaan makanan padat
Fungsi usus bayi yang belum sempurna mengakibatkan kesulitan untuk mencerna dan membedakan berbagai macam zat alergen yang terdapat dalam makanan. Disarankan untuk memberikan makanan padat setelah bayi berusia lebih dari 6 bulan.
Hindari makanan alergenik tinggi
Pemberian makanan padat harus dimulai sedikit demi sedikit. Penambahan jenis makanan sebaiknya dilakukan dalam jarak satu bulan. Tetap hindari makanan dengan kadar alergen tinggi. Setelah usia satu tahun, jenis makanan bayi dapat ditambahkan sedikit demi sedikit sambil melihat reaksi yang terjadi. Penambahan jenis makanan tersebut dimulai dari makanan yang kadar alergennya paling rendah seperti susu sapi, gandum, kacang tanah. Jika tidak ada reaksi dapat ditingkatkan dengan memberikan telur dan seafood.
Hindari alergen dari udara
Zat Alergen non makanan yang menjadi penyebab utama alergi adalah debu rumah. Hindari dan bersihkan kamar tidur dan tempat bermain dari debu. Bersihkan secara teratur sehari 2 kali. Anak juga harus tidur di atas kasur busa bukan kasur kapuk.
Hidup di lingkungan bersih
Usahakan anak terbebas dari polusi udara. Tidak boleh ada orang yang merokok di dalam rumah. Binatang peliharaan berbulu (ayam, burung, kucing) sebaiknya tidak ada dalam rumah. Di kamar dan tempat bermain anak disarankan tidak disemprot obat nyamuk.
Suplemen makanan
Berikan anak makanan yang banyak mengandung antioksidan. Buah-buahan berwarna kuning seperti jeruk, dan labu sangat cocok bagi anak. Anak Juga bisa diberikan makanan atau susu formula yang sudah diperkaya dengan suplemen khusus anak. Bila bayi terpaksa harus minum susu sapi, usahakan minum susu sapi yang hipoalergenik (alergen rendah).