Jumat 27 Feb 2015 05:48 WIB

Jangan Marahi Dulu Anak yang Suka Melempar Makanan

Rep: CR05/ Red: Indira Rezkisari
Bayi melempar makanannya.
Foto: babble
Bayi melempar makanannya.

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagian orang tua mungkin kerap merasa lelah menghadapi balita yang sering membuang atau melempar-lempar makanan saat sedang disuapi. Terlebih bila sang balita tidak menurut karena memang belum mengerti ketika dilarang.

Sebelumnya seorang ahli terapis keluarga dari California Selatan Bette Alkazian mengatakan, melempat sebetulnya proses yang juga mengajarkan hukum penting fisika bagi anak. Laman Cafemom, Jumat (27/2), memberikan beberapa saran terkait bagaimana sebaiknya orang tua atau pengasuh menghadapi si kecil yang suka melempar makanannya.

     

Pertama, orang tua jangan mencoba memberi alasan pada anak. Pada usia balita antara 9 sampai 11 bulan, ia tidak akan mengerti maksud orang dewasa. Sia-sia bila Anda memberitahu bahwa mereka telah membuat kekacauan.

"Ketika Anda melarang pun, anak usia ini belum bisa menerjemahkan maksud Anda," kata Blythe Lipman, seorang ahli keluarga dari My Best Parenting Advice.

     

Kedua, jangan marah. Kendati mungkin sulit tetapi berusahalah untuk tetap tenang walaupun saat Anda harus membersihkan 100 kacang polong yang berserakan di lantai. Reaksi emosional apapun yang Anda tunjukkan justru bisa diterjemahkan anak sebagai ajakan bermain. Dan, itu menyenangkan bagi anak.

Ketiga, Anda sebetulnya bisa segera menjauhkan makanan jika telah selesai menyuapi. Sebab pada saat lapar, anak hanya akan fokus untuk makan.

Sedangkan bila anak mulai melempar-lempar makanan, itu artinya dia telah kenyang dan ingin segera bermain. Jika Anda konsisten akan hal ini, maka pelan-pelan anak pun akan menangkap maksud Anda.  

Keempat, jauhkan hewan peliharaan karena anak bisa bersemangat melempar remah-remah makanannya ke hewan-hewan tersebut.

Terakhir, Anda tidak perlu menyajikan porsi terlalu banyak untuk anak. Karena anak tidak bisa melemparkan apa-apa jika makanan atau minuman di depannya memang telah habis.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement